Contoh Teks Negosiasi

Kali ini kita akan membahas tentang contoh teks negosiasi beserta strukturnya baik itu untuk 3 orang , 4 orang maupun 5 orang dengan tema jual beli sepatu maupun penawaran barang.

Proses negosiasi tersebut dapat terjadi di sekolah dalam bentuk dialog narasi singkat dan formal.

Sebenarnya proses tawar menawar sudah sering kita jumpai. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Contoh teks negosiasi jual beli secara online yang berbentuk obrolan.

Teks negosiasi pada mulanya merupakan serangkaian aktivitas negosiasi manusia dalam bentuk percakapan yang dibuat menjadi tulisan. Contoh misalnya teks negosiasi pengusaha dan pihak bank.

Proses negosiasi sangat penting dilakukan, karena akan tercipta berbagai macam kesepakatan. Untuk dapat membuat kesepakatan dibutuhkan pengembangan sebuah bujukan atau contoh teks persuasif singkat untuk memuluskan kesepakatan.

Proses kejadian yang sudah disebutkan diatas merupakan sebagian kecil dari contoh teks di dalam proses tawar menawar.

Contoh Teks Negosiasi Beserta Strukturnya

Contoh Teks Negosiasi Beserta Strukturnya
Gambar Contoh Teks Negosiasi Beserta Strukturnya

Di bawah ini merupakan contoh teks negosiasi jual beli laptop beserta strukturnya secara kompleks.

Pembelian Laptop

Orientasi

Penjual: “Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Disini murah-murah. Silahkan, mau cari apa?”

Permintaan

Pembeli: “Ada Laptop Acer Aspire A514, tidak?”

Pemenuhan

Penjual: “Ada, Kak.”

Pembeli: “Berapa harganya?”

Penjual: “11,3 juta, Kak.”

Penawaran

Pembeli: “Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 10,7 juta.”

Penjual: “Kalo saya jualnya harga segitu malah gak bisa balik modal, Kak.”

Pembeli: “Turunin lagi boleh ya? 10,8 juta bagaimana?”

Penjual: “Belum boleh, Kak. Tipe laptop ini masih baru kak. Sebelas juta deh.”

Pembeli: “Wah, cuma turun tiga ratus ribu? Sepuluh juta sembilan ratus ribu, bagaimana, Mbak?”

Penjual: “Waduh, masih rugi, Kak. Begini saja deh, Sebelas juta tak kasih bonus tas, sama mousenya. Itu sudah murah, loh, kak.”

Persetujuan

Pembeli: “Hmm…gratis tas sama mouse nya, ya?”

Penjual: “Iya kak. Sebelas juta sudah gratis tas sama mouse nya.”

Pembeli: “Baik mbak, ini uangnya.”

Penjual: “Ini barangnya, kak. Silahkan diperiksa terlebih dahulu. Garansi satu tahun ya, Kak.”

Penutup

Pembeli: “Ya. Terima kasih ya.”

Penjual: “Sama-sama. Silahkan datang lagi!”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Singkat

Proses negosiasi yang sering kita temui adalah kegiatan jual beli. Berikut contoh teks negosiasi jual beli singkat transaksi mukena beserta strukturnya.

Siang itu di pasar, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Abdul yang sedang jalan-jalan ingin membelikan mukena sebagai oleh-oleh untuk ibunya. Terjadilah tawar menawar antara Abdul dan Penjual mukena.

Penjual: “Selamat siang.”

Abdul: “Selamat siang.”

Penjual: “Mau beli apa Mas?”

Abdul: “Ini mbak mau beli mukena untuk ibu saya.”

Penjual: “Cari yang modelnya bagaimana, Mas?”

Abdul: “Yang model tasik warna putih Mbak.”

Penjual: “Silahkan Mas dilihat dulu.”

Abdul: “Ini berapa Mbak?”

Penjual: “Rp 250.000,00.”

Abdul: “Wah, kok mahal Mbak? Rp 200.000,00 boleh tidak?”

Penjual: “Tidak boleh Mas, itu bahannya bagus lho.”

Abdul: “Tidak bisa kurang Mbak?”

Penjual: “Rp 240.000,00 deh, Mas.”

Abdul: “Rp 220.000,00 ya Mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.”

Penjual: “Benar-benar tidak boleh Mas. Nanti saya bisa bangkrut.”

Abdul: “Ya sudah mbak Rp 230.000,00, saya ambil yang ini.”

Penjual: “Mau beli apa lagi Mas?”

Abdul: “Itu saja mbak. Ini uangnya Mbak.”

Penjual: “Uangnya Rp 250.000,00, kembali Rp 20.000,00. Terima kasih ya, mas.”

Abdul: “Iya mbak, sama-sama.”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Beserta Strukturnya

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Beserta Strukturnya
contoh teks negosiasi dalam jual beli

Berikut ini salah satu contoh teks negosiasi dan analisis strukturnya dengan tema negoisasi jual beli jaket.

Negosiasi Harga Jaket

Orientasi

Pembeli: “Selamat sore, mbak”

Penjual: “Selamat sore mas. Maaf ada yang bisa saya bantu? ”

Permintaan

Pembeli: “Jaket ini, ada yang ukurannya L mbak”

Pemenuhan

Penjual: “Ada, sebentar saya carikan. Ini mas, ukuran L masih ada dua”

Pembeli: “Saya coba dahulu mbak. Jadinya berapa harga jaket yang ukuran L ini?”

Penjual: “Yang itu 400 ribu, mas”

Penawaran

Pembeli: “Gak bisa kurang? 350 ribu ya mbak”

Penjual: “Wah, ga bisa mas. Jaket ini kualitas bagus. 100% original”

Pembeli: “Saya tambah 10 ribu deh mbak, jadi 360 ribu”

Penjual: “Tambah dikit lagi mas”

Persetujuan

Pembeli: “Yasudah 370 ribu deh mbak”

Penjual: “Belum boleh, 380 ribu saya lepas jaket ini mas”

Pembeli: “Kemahalan, bulan kemarin saya beli disini cuma 360 ribu mbak”

Penjual: “Sekarang harga dollar naik mas, jadi harga dari produsen lebih mahal”

Pembeli: “Ya Sudah 380 ribu saya ambil jaket ini. Itu penawaran terakhir saya”

Penjual: “Baiklah mas, saya bungkus ya. Apa ada yang mau dibeli lagi?”

Pembeli: “Enggak, ini uangnya mbak”

Penutup

Penjual: “Terima kasih, mas”

Pembeli: “Sama sama”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu

Negosiasi Membeli Sepatu

Pada Jum’at sore, Eko berkunjung ke sebuah toko hendak membeli sepatu karena sepatu lamanya telah rusak.

Eko: “Mbak, saya sedang mencari sepatu buat santai yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana yah?”

Penjual: “Harga sepatu di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp. 100.000 sampai Rp. 500.000 mas.”

Eko: “Bolehkah saya melihat-lihat sepatunya dulu mbak? Siapa tahu model dan warnanya ada yang cocok?”

Penjual: “Mari, di sebelah sini sama saya mas”

Eko pun berjalan mengikuti penjual sambil melihat-lihat sepatu yang berjejer rapi dengan berbagai warna dan merk yang berbeda. 

Eko: “Permisi mbak, kalau boleh tahu harga sepatu yang ini berapa?”

Penjual: “Kalau sepatu yang ini harganya Rp. 300.000 mas”

Eko: “harganya kok mahal banget ya mbak, apa tidak bisa dinego?”

Penjual: “Sepatu ini kualitasnya bagus, selain itu juga keluaran terbaru, mangkanya harganya segitu. Memangnya mau nawar berapa mas?

Eko: “Rp. 200.000 aja mbak sepatunya”

Penjual: “Kalau harga segitu belum boleh mas.”

Eko: “Saya tambah Rp. 30.000, jadi Rp. 230.000 bagaimana mbak?”

Penjual: “Maaf mas, belum boleh. Turunnya terlalu banyak. Atau begini saja mas, saya turunin jadi Rp. 280.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”

Eko: “Turunin dikit dong, Rp. 260.000 aja yah.”

Penjual: “Iya deh mas kalau begitu, sepatunya boleh diambil dengan harga segitu”

Penjual pun membawa sepatu tersebut menuju tempat kasir untuk membayar harga sepatu dan Eko pun mendapatkan sepatu yang diinginkan.

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar

Proses kesepakatan sering kali terjadi terutama dalam menentukan harga di pasar tradisional, seperti contoh teks negosiasi jual beli di pasar tradisional di bawah ini.

Pembeli: “Selamat pagi, di sini ada kangkung, bayam sama jagung, bu?”

Penjual: “Pagi dek. Bayam, kangkung ada di sebelah kiri, kalau jagungnya ada di bagian depan, ya.”

Pembeli: “Kangkung 3 ikat berapa, bu?”

Penjual: “Kangkungnya 3 ikat Rp. 6.000.”

Pembeli: “Kalau bayamnya 3 ikat berapa bu?, sama jagungnya 2 bungkus?

Penjual: “Untuk bayamnya, 3 ikat Rp. 6000, jagungnya 2 bungkus Rp. 5000.”

Pembeli: “Wah, gak bisa turun harganya bu?”

Penjual: “Gak bisa dek, udah mepet itu”

Pembeli: “Kalau semua Rp. 15.000 bagaimana, bu? Boleh kan”

Penjual: “Ya sudah dek gak apa-apa deh.”

Pembeli: “Ya sudah, dibungkus ya, dan ini uangnya bu, pas.”

Penjual: “Baik, terima kasih”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas

Dalam jual beli biasanya pembeli akan mengajak orang lain sebagai teman guna diajak pertimbangan dan jenenisnya seperti contoh teks negosiasi 3 orang jual beli tas.

Edi: “Bang, kira-kira tas apa yang bagus dan cocok buat gw?”

Erwin: “Lu punya uang berapa Ed?”

Edi: Ada sekitar Rp 300 ribuan sih bang.”

Erwin: “kalo gitu mending kita langsung ke toko di mall pusat kota aja Ed.”

Edi: “Oke bang, aku siap-siap dulu.”

Sesampainya di mall pusat kota

Penjual: “Selamat siang mas, ada yang bisa dibantu?”

Edi: Kami mau lihat-lihat dulu ya mbak”

Penjual: “Mari mas, silahkan.”

Edi: Mbak, ada rekomendasi tas yang harganya kisaran 300 ribuan gak?”

Penjual: Ada mas. Ini dia mas ada tas polo. Tas ini kuat banget. Nyaman di punggung. Jadi gak gampang lelah.

Erwin: “Cocok tuh Ed. Beda banget sama tas lo yang lama. Suka khawatir kalo isinya berlebih sedikit.”

Edi: “Ada tas Eiger mbak?”

Penjual: “Ada mas, ini tas eiger nya dengan kapasitas 26 liter mas.”

Erwin: “Kenapa gak yang tadi saja Ed?”

Edi: “Aku suka sama merknya bang”

Edi: “Berapa mbak?”

Penjual: “Untuk tas eiger dengan kapasitas 26 liter kami jual seharga 450 ribu mas”

Erwin: “Wah saya kira harganya 300 ribuan mbak”

Edi: “Kalau 350 ribu boleh mbak?”

Penjual: “Wah belum bisa mas, as ini bagus loh, apalagi eiger yang sudah terjamin kualitasnya. Pokoknya kece banget lah pas buat harga segitu.”

Edi: “Emang sih, tapi masak gak boleh kurang mas, 350 ribu mas kalo boleh.”

Erwin: “Ya udah, kalo gak boleh Rp 380 ribu, mending kita nyari di toko lain aja.”

Penjual: “Tunggu dulu mas. Khusus buat masnya harga Rp 380 ribu gapapa deh.”

Edi: “Oke deh mbak, ini uangnya.”

Penjual: Tunggu sebentar ya mas. Tasnya kami bungkus dulu.”

Edi: “Iya mbak.”

Edi: ““Makasih banget nih ya, bang. Akhirnya dapat tas baru juga.”

Erwin: “Santai aja.”

Penjual: Ini mas tas beserta nota pembayarannya.”

Erwin: “Terima kasih mbak, kami pamit dulu.”

Penjual: “Terima kasih kembali sudah berkunjung kemari.”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah beserta Strukturnya

Urusan jual beli rumah relatif membutuhkan proses negosiasi yang panjang. Banyak proses yang diperdebatkan sebelum mencapai kata sepakat.

Kalian dapat menyimak contoh teks negosiasi jual beli rumah beserta strukturnya di bawah ini:

Pada siang itu, Bapak Ari dan Bapak Acong sedang berbincang-bincang di kediaman Bapak Ari. 

Tiba-tiba Bapak Roni dan Bapak Taufik datang ke rumah Bapak Ari dengan suatu tujuan. Yakni Bapak Roni berniat membeli rumah Bapak Ari

Orientasi

Bapak Taufik: “Assalamualaikum, Pak Ari, Pak Acong”

Bapak Ari: “Waalaikumsalam, Pak Roni, Pak Taufik. Mari silahkan duduk.”

Bapak Taufik: “Bagaimana kabarnya pak? Sehat?”

Bapak Ari: “Sehat pak. Bapak sendiri bagaimana? Jarang-jarang lho bapak main ke sini. Jadi ada apa ya pak?”

Permintaan

Bapak Taufik: “Saya sehat-sehat saja pak. Jadi tujuan saya kesini karena menemani Bapak Roni yang katanya Bapak Ari mau menjual rumah ini? Bapak Roni tertarik dengan rumah ini pak.”

Pemenuhan

Bapak Ari: “Benar pak. saya memang mau menjual rumah ini pak. Saya mau pindah ke rumah yang ada di dekat jalan utama pak. Sekalian menjalankan usaha disana.” 

Bapak Roni: “Kebetulan saya memang berminat dengan rumah yang bapak jual. Jika sesuai dengan keuangan, saya berminat membelinya pak.”

Bapak Ari: “Saya pun menyerahkan urusan jual beli rumah ini kepada Bapak Acong pak.”

Bapak Acong: “Jadi begini pak Roni, urusan jual beli rumah ini sudah diserahkan ke saya. Pak Ari pun sempat bilang jika beliau tidak mau menjual dengan harga yang tinggi. Apa lagi dengan temannya.”

Bapak Roni: “Rumah ini harganya berapa pak?”

Bapak Acong: “Untuk luasan tanahnya 300 meter dan luas rumahnya sebesar 200 meter. Rumah ini pun habis renovasi yang bisa bapak lihat sendiri. Adapun detail rumah tanah lainnya bisa bapak lihat dalam sertifikatnya. Kalau soal harganya menggunakan harga tanah dan bangunan disini. Kalau buat bapak saya menawarkan Rp 2 miliar saja.”

Penawaran

Bapak Roni: “Wah, lumayan juga pak. Saya kira harganya gak sampe menyentuh Rp 2 miliar.”

Bapak Taufik: “Iya pak Acong, mahal banget. Sama teman sendiri lho.”

Bapak Ari: “Kalau buat orang lain saya menawarkan harga Rp 2,3 miliar pak.”

Bapak Acong: Betul itu pak, Kalau bapak mau nawar ya silahkan.”

Bapak Roni: “Wah anggaran cash saya sekarang cuma Rp 1,2 miliar pak.”

Bapak Acong: “Kalau Rp 1,2 miliar ya kurang pak. Nantinya pak Ari sama saya berencana mau menggunakan uang hasil penjualan rumah ini buat pengembangan usaha bersama pak, heheh.”

Pak Taufik: “Maaf pak Acong saya menyela. Kalau dari Bapak Ari sendiri bersedia gak untuk menunggu? Biar nanti diusahain sama Pak Roni. Iya kan pak Roni?”

Bapak Roni: “Betul pak Taufik. Kalau bapak Ari dan Pak Acong bersedia menunggu 1,5 bulan lagi, saya bisa menyiapkan budget Rp 1,8 miliar pak. Bagaimana?”

Persetujuan

Bapak Acong: “Bagaimana Pak Ari? Setuju tidak?”

Bapak Ari: “Saya jual santai kok. Gak masalah juga nunggu 1,5 bulan. Rp 1,8 miliar ya pak?”

Bapak Roni: “Kalau begitu uang Rp 1,2 miliar ini akan saya jadikan uang muka pak. Bulan depan saya lunasi kekurangannya sekalian kita omongin urusan notarisnya juga.”

Bapak Ari: “Baik pak. Kalau urusan notaris tidak usah repot-repot. Biar nanti diurus sama Bapak Acong.”

Pembelian

Bapak Roni: “Wah saya bersyukur sekali. Ini uangnya sudah saya bawa pak.”

Bapak Acong: “Sebentar ya pak, saya ambilkan kwitansi, materai sekaligus surat perjanjian jual beli tanahnya dulu. Untuk saksinya saya dan Pak Taufik ya”

Bapak Roni dan Bapak taufik: “Iya pak.”

Bapak Acong: “Silahkan untuk tanda tangan disini.”

Penutup

Bapak Roni, Bapak Taufik, Bapak Ari: “Baik pak Acong, sudah.”

Bapak Roni: “Karena urusan sudah selesai, kalau begitu kami pamit pulang dulu. Terima kasih buat pak Ari dan pak Acong. Senang berbisnis dengan Bapak.Assalamualaikum.”

Bapak Ari: “Iya pak, terima kasih banyak ya. Waalaikumsalam”

Contoh Teks Jual Beli Mobil

Contoh Teks Jual Beli Mobil
Contoh Teks Jual Beli Mobil

Negosiasi Penjual dan Pembeli Mobil

Pembeli: “Selamat pagi mbak”

Penjual: “Selamat pagi juga mbak, ada yang bisa saya bantu?”

Pembeli: “Mau nanya mbak, saya sedang mencari mobil keluarga yang cocok kira-kira ada tidak ya?”

Penjual: Ada mbak. Mbaknya mau nyari 5 atau 7 kursi?”

Pembeli: “Yang 7 kursi saja mbak. Karena jumlah keluarga saya cukup lumayan jika bepergian”

Penjual: “kalau begitu, mari ikut saya mbak.”

Penjual: “Ini adalah stok yang kami punya mbak” (sambil menunjuk beberapa mobil yang berjejer rapi)

Pembeli: Kalau yang tengah itu harganya berapa ya mbak?”

Penjual: “Kalau yang itu harganya Rp 300.000.000 mbak”

Pembeli: Sudah pas itu mbak?”

Penjual: ” Benar mbak dan kebetulan di bulan ini sedang ada promo sehingga harga tersebut sudah dipotong dengan diskon. Kalau di bulan-bulan normal harganya Rp 330.000.000.”

Pembeli: “Harganya tidak bisa turun lagi mbak? Mobil ini kan bukan keluaran terbaru, tetapi sudah agak lama”

Pembeli : “Tidak bisa kurang lagi harganya? Inikan mobil model lama bukan model baru mbak.”

Penjual: “Kalo begitu mbak mau nawar berapa?”

Pembeli: “Rp 270.000.000 boleh?”

Penjual: “Kalau harga segitu belum boleh mbak. Harga yang kami tawarkan sudah dapat diskon dari harga normalnya. Belum lagi ada bonus tambahan berupa gratis ganti oli selama 1 tahun dan bonus tambahan berupa e-toll sebesar Rp 250.000″

Pembeli: “Bisa diturunin lagi gak mbak harganya?”

Penjual: “Wah belum boleh pak.”

Pembeli: “Ya sudah mbak. Kalau boleh Rp 290.000.000 bagaimana? Kalau boleh harga segitu saya cek mobilnya.” 

Penjual: ” Kalau segitu belum boleh mbak. Naikin lagi Rp 5.000.000 baru boleh mbak. Jadinya Rp 295.000.000 bagaimana?”

Pembeli: “Baiklah kalau begitu mbak. Lantas bagaimana sistem pembayarannya mbak?”

Penjual: “Kalau mbaknya sepakat, mobilnya biar dicek dari teknisi kami. Untuk pembayarannya mari ikut saya ke meja transaksi agar dibuatkan nota pembelian dan nomor rekening untuk transfer uangnya”

Pembeli: “Baik mbak, terima kasih”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah

Proses jual beli tanah akan selalu terjadi proses negosiasi seperti contoh teks negosiasi penjual dan pembeli tanah di bawah ini.

Pada suatu malam, Bapak Indra dan Bapak Angga berjanji untuk bertemu di Kedai Kurma. keduanya sepakat bertemu untuk membahas perihal penjualan tanah milik Bapak Angga.

Bapak Indra: “Selamat malam Pak Angga. Bagaimana kabarnya?”

Bapak Angga: “Selamat malam juga Pak indra. Saya sehat-sehat saja.”

Bapak Indra: “Langsung saja ya, Pak. Saya dengar-dengar tanah bapak yang ada di pinggir desa itu mau dijual ya?”

Bapak Angga: “Memang benar, Pak. Bagaimana, apakah bapak tertarik?”

Bapak Indra: “Saya tertarik dengan tanah bapak. Lokasinya strategis dan juga memiliki lahan yang produktif. Tanah tersebut ditawarkan berapa ya, Pak?”

Bapak Angga: “Tanah itu saya jual Rp 1 miliar pak. Sudah termasuk bea balik nama. jadi bapak tinggal terima beres nya saja.”

Bapak Indra: “Wah lumayan juga ya pak harganya. Saya kira harganya gak sampe segitu.”

Bapak Angga: Harga segitu masih murah pak. Kemarin tanahnya Haji Muhyidin malah laku Rp 2 miliar lebih pak.”

Bapak Indra: “Duh, uang saya cuma Rp 800 juta pak. Kalau boleh, saya tawar Rp 800 juta pak. Itu penawaran terakhir saya. Bagaimana?”

Bapak Angga: “Kalau buat bapak boleh deh angka segitu. Nanti malam ke rumah saya ya, pak. Guna membicarakan balik nama dan lain-lainnya.”

Bapak Indra: “Baik pak, terima kasih. nanti malam saya akan ke rumah bapak sekaligus membawa uangnya.”

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog
contoh teks negosiasi dalam bentuk dialog beserta strukturnya

Orientasi Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil menunjuk ke arah mangga gedong gincu)
Pengajuan Penjual: “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”

Pembeli: “Boleh kurang kan, bang?”

Penawaran Penjual: “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan, tapi Masak pohon.”
Pengajuan Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penawaran Penjual: “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Pengajuan Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri kan Bang?”
Penawaran Penjual: “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Persetujuan Pembeli: “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.”

Penjual: “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.” 

Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”

Contoh Teks Negosiasi Singkat

Contoh Teks Negosiasi Singkat
Contoh Teks Negosiasi Singkat

Sewa Kamera

Angga: “Bro, ada kamera buat hari selasa sampai rabu gak?”

Taufik: “Ada kok, mau sewa berapa hari emang?”

Angga: “Buat dua hari mau acara luar kota”

Taufik: “Ini bro buat dua hari Rp 130 ribu biaya sewanya”

Angga: “Wah mahal amat bro, kurangin dikit lah”

Taufik: “Ya udah buat temen sendiri Rp 100 ribu gapapa deh”

Angga: “Ok bro, terima kasih ya, besok hari selasa pagi gue ambil”

Taufik: “Ok”

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh Teks Negosiasi Sekolah

Siapa bilang contoh teks negosiasi hanya dalam urusan jual beli.  Negosiasi juga bisa dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman Misalnya contoh teks negosiasi kesalahpahaman antara guru dan murid di sekolah.

Kamis pagi usai pelajaran olahraga, IBu Ana, guru Kimia masuk kelas XI MIPA tepat waktu. Akan tetapi karena baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion membuat murid-murid belum selesai berganti pakaian.

Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang masih bercucuran keringat dan nafasnya masih memburu, mengajukan usul pada Dian.

“Dian, minta Bu Ana untuk menunda ulangan dong. Capek nih,” kata Abdur.

“Wah, gak berani aku,” jawab Dian. “suruh Imam saja, kan ketua kelas, ” sambung Dian.

“Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Ana. Doakan berhasil,” kata Imam.

“Beres. Kamu kan ketua kelas.”

Dengan santun, Imam menghadap Bu Ana yang wajahnya tampak kaku melihat belum siapnya murid-murid mengikuti pelajaran.

“Maaf, Bu. Boleh saya berbicara sebentar?” tanya Imam sambil duduk.

“Iya. Ada apa?”

“Mohon maaf sebelumnya, Bu, saya mewakili teman-teman minta maaf karena belum selesai ganti baju.“

“Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Ana.

“Iya, Bu. Sekali lagi kami minta maaf. Kami kelelahan, karena baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.”

“Oh … kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” Kata Bu Ana dengan ramah.

“Belum sempat, Bu. Kami khawatir ketinggalan ulangan,” jawab Imam tetap dengan sopan.

“Kalau boleh, kami minta waktu lima belas menit untuk ganti baju dan minum agar badan kami segar kembali, Bu.”

“Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Ana mengagetkan Imam dan teman-teman.

“Makasih, Bu,” kata Imam.

“Eit, tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.15 WIB.”

“Iya, Bu. Makasih.” 

Teman-teman Imam yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Imam dan Bu Ana bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Ana.

Contoh Teks Negosiasi Singkat beserta Strukturnya

Contoh Teks Negosiasi Singkat beserta Strukturnya
Contoh Teks Negosiasi dan Strukturnya

Orientasi

Ibu: “Nak, kemarilah. Ibu mau bicara.”

Anak: “Ada apa, Bu?”

Permintaan

Ibu: “Setelah lulus SMP, kamu mau apa, Nak?”

Anak: “Oh, aku ingin masuk SMK, Bu.”

Penawaran

Ibu: “Kejuruan? Apa gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Setelah itu kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”

Anak: “Aku ingin segera mengembangkan bakat komputerku, Bu. Toh setelah SMK juga bisa kuliah.”

Ibu: “Iya Nak, tapi kamu nantinya akan kesulitan jika mau kuliah karena terbatasnya jurusan dan kurang siapnya kemampuan akademik. Jadi Ibu sarankan ke SMA saja, ya!”

Anak: “Wah, Ibu gimana sih. Emangnya Ibu yang mau sekolah? Lagian juga kalo gak jadi kuliah bisa langsung kerja kok Bu.”

Ibu: “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”

Anak: “Ibu jangan khawatir, semuanya sudah aku pikirkan. Doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”

Persetujuan

Ibu: “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”

Penutup

Anak: “Iya, Bu.”

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi
Contoh Teks Negosiasi Narasi

Sudah dua bulan lebih warga desa Sido Makmur resah dengan pembangunan jalan yang melintasi area makam desa. Rencana pembangunan diusulkan oleh sekretaris Desa dan sudah dibahas di wilayah Desa.

Akan tetapi warga mendatangi rumah RT untuk membahas rencana pembangunan jalan.

“Bapak ibu yang saya hormati, saya tahu apa yang bapak ibu risaukan. 

Saya selaku ketua RT yang merupakan kepanjangan tangan dari pihak Kepala Desa akan menjelaskan bagaimana rencana pembangunan tersebut.” kata Pak RT membuka pertemuan.

“Mohon maaf Pak RT, kami menilai jika pembangunan jalan tersebut kurang tepat karena akan mengenai area makam” Kata seorang warga.

“Apa rencana pembangunan jalan tidak bisa dipindahkan ke lokasi lain? Area yang dibangun itu kan area pekuburan dan kami tidak mau jika makam keluarga kami rusak karena pembangunan jalan,” Sahut warga lainnya.

“Kalau pembangunan dipindahkan ke lokasi lain itu tidak mungkin, karena dana Desa kita sangat terbatas. Sehingga pengeluaran nantinya tidak cukup buat pembebasan lahan dan pembangunannya.

Berbeda jika membangun di atas lokasi pemakaman, kita tidak perlu melakukan pembebasan karena tanahnya adalah milik desa,” Pak RT menjelaskan.

Untuk persoalan makam yang terdampak, pihak Desa tetap akan memperlakukannya dengan layak. 

Jadi makam yang terdampak akan kita pindahkan ke tempat lain di dalam komplek pemakaman. Pihak Desa juga akan menanggung semua biayanya.” Pungkas Pak RT

“Kalau memang rencana dari Desa seperti itu, kami setuju saja, asalkan makam yang terdampak dipindahkan ke lokasi yang baru dan layak. 

Kami sadar bahwa jalan yang akan dibuat sangat penting, hanya saja kami risau dengan makam tersebut,”. Balas salah satu warga.

“Jika memang demikian, kiranya bapak Ibu sudah sepakat dengan pembangunan jalan itu.

Saya sangat berterima kasih kepada bapak ibu karena mau membicarakan permasalahan ini secara baik-baik dan menerima rencana pembangunan jalan tersebut” kata Pak RT senang.

Contoh Teks Negosiasi Formal

Contoh Teks Negosiasi Formal
Contoh Teks Negosiasi Resmi

Negosiasi client dengan pejabat pembuat akta tanah

Pejabat: “Selamat Pagi pak. Silahkan duduk”

Client: ” Terima kasih pak”

Pejabat: “Perkenalkan, saya Irawan. Dengan Bapak siapa ?

Client: “Saya Yanto”

Pejabat: “Ada yang bisa saya Bantu pak?”

Client: “Saya butuh informasi balik nama sertifikat tanah”

Pejabat: “Baik Pak. Perlu saya jelaskan sebelumnya perihal persyaratan dan Biaya balik nama sertifikat tanah”

(menjelaskan)

Client: “Lumayan juga ya pak biayanya”

Pejabat: “Memang pak. Biaya tersebut sudah semuanya, termasuk notaris, peninjau lapangan serta biaya lain-lain “

Client: “Total semua biaya itu sudah pas? Rasanya saya agak keberatan dengan biaya segitu, Pak.”

Pejabat: “Benar Bu, sudah pas. Notaris dan peninjau lapangan merupakan orang-orang kantor dan sudah biasa bertugas. Sehingga Bapak tinggal terima beres nya saja.”

Client: “Boleh saya pertimbangkan dulu?”

(bertanya …)

Pejabat : “Bagaimana Pak, apakah jadi?”

Client: “Wah kelihatannya terlalu tinggi biayanya. Kalau seperti ini bagaimana Pak, kebetulan kan anak saya punya teman notaris. Nah tetangga saya juga ada biasa bekerja seperti ini. Sehingga tim tidak perlu datang, tinggal saya antar saja datanya”

Pejabat: “Tetap harus pakai tim, Pak. Karena memang prosedurnya seperti itu. Setelah saya hitung total sebesar Rp 5.550.000. Jika Bapak sepakat akan saya buatkan form isiannya”

Client: “Jadi (sekian) ya, pak. Biayanya?”

Pejabat: “Benar Pak, sudah pas.”

Client : “yasudah saya ngikut aja. Yang penting terima beres”

Pejabat : “Benar Pak. Bapak mohon tunggu sebentar saya buatkan form isiannya”

Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga

Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga

HP Baru

Sudah lama Reni menginginkan HP baru. Hanya saja setiap ia membujuk Ayahnya selalu saja gagal. Walaupun sudah meminta bantuan Ibunya, hasilnya pun tetap gagal.

Reni pun tetap berusaha meyakinkan Ayahnya karena ia sangat membutuhkan HP tersebut.

Reni: “Yah.  Reni benar-benar perlu HP. Belikan ya?”

Ayah: “Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ren. Kan sudah ada telepon rumah.”

Reni: “Tapi, Yah. semua teman Reni punya HP. Sehingga ketika mereka terpaksa pulang telat tidak akan membuat khawatir orang tuanya.”

Ayah: “Kalau begitu jangan pulang telat.” 

Reni pun hampir saja menangis. Ia pun menyampaikan kalimat yang sudah dirancang selama beberapa hari untuk merayu Ayahnya.

Reni: “Bukan hanya itu saja, Yah. Teman-teman Reni dengan mudah dapat mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, hingga diskusi bersama tanpa harus keluar rumah. Ini membuat Reni iri, Yah.” 

Ayah pun melepas kacamatanya dan menatap Reni dengan lembut setelah mendengar penjelasan Reni, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.

Ayah: “Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”

Hampir saja Reni melonjak kegirangan karena mendengar jawaban ayahnya.

Reni: “Penting banget, Yah. Belum lagi para guru lebih sering menugaskan kami untuk mengirimkan tugas ke grup telegram maupun mengunggahnya di youtube. Jika ada HP kan enak. Reni bisa diskusi bareng teman-teman serta dapat mengakses internet melalui HP.”

Ayah pun menggoda Reni

Ayah: “Hm, bagaimana ya.  Ayah akan membelikan HP, asalkan…”

Reni: “Asal apa, Yah?”

Ayah: “Asalkan Reni berjanji akan rajin belajar dan menggunakannya untuk hal-hal yang positif.”

Reni pun bahagia sambil memeluk Ayahnya

Reni: “Reni janji, Yah.  Makasih ya Ayah.”

Contoh Teks Negosiasi tentang Pendidikan

Contoh Teks Negosiasi tentang Pendidikan
Contoh Teks Negosiasi tentang Pendidikan

Di dalam proses pengajuan beasiswa terkadang menjadi sebuah contoh teks negosiasi yang panjang. Ini karena terdapat berbagai pertimbangan agar bisa mendapatkan beasiswa pendidikan yang diinginkan.

Hari Rabu adalah hari yang yang ditunggu-tunggu oleh Yoga. Hari tersebut merupakan hari dimana Yoga akan masuk ke universitas untuk menanyakan perihal beasiswa.

Yoga: “Selamat pagi, Pak.”

Admin: “Selamat pagi juga mas. Ada yang bisa dibantu?”

Yoga: Mohon maaf sebelumnya, Pak. Saya kemari berkenan untuk menanyakan beasiswa di kampus ini.

Admin: “Kebetulan sekali mas. Tahun ini kampus sedang membuka beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.”

Yoga: “Kalau begitu, apa saja syarat-syaratnya, Pak?”

Admin: “Perlu diketahui jika kampus membuka 2 jenis beasiswa, yakni jalur prestasi untuk orang-orang yang mendapatkan ranking 1-5 di sekolah dan  jalur non akademik. Untuk jalur prestasi akan diadakan tes nantinya.”

Yoga: “Kalau tes beasiswa jalur prestasi akan diadakan kapan, Pak?”

Admin: “Untuk tes beasiswa jalur prestasi akan diadakan pada tanggal 20 Agustus 2021 mas.

Yoga: Untuk beasiswa jalur prestasi itu beasiswa penuh atau bukan, Pak?

Admin: “Untuk beasiswa prestasi, dari kampus hanya memberikan 50% saja.

Yoga: “Wah…, apa tidak ada beasiswa penuh pak di kampus ini?”

Admin: “Kalau beasiswa penuh bisa mengambil beasiswa non akademik. Hanya saja untuk beasiswa non akademik harus sudah berprestasi di tingkat Nasional.”

Yoga: “Kalau begitu saya akan mengambil beasiswa non akademik saja, Pak. Kebetulan saya juga punya prestasi sebagai pemain catur dan mewakili Palembang di tingkatan nasional”

Admin: “Kalau begitu silahkan cek sendiri syarat-syarat yang sudah tersedia di website kampus dan lampirkan bukti prestasi anda untuk dikirimkan ke email kampus. Untuk pengumpulan data maksimal tanggal 19 Agustus 2021.”

Yoga: “Baik pak, Terima kasih dan maaf sudah mengganggu waktunya.”

Contoh Teks Negosiasi Bisnis

Contoh Teks Negosiasi Bisnis
contoh teks negosiasi pengusaha dan pihak bank

Proses Peminjaman Uang di Bank

Pegawai Bank: “Selamat siang mas. Mari silahkan duduk, ada yang bisa dibantu?”

Nasabah: Selamat siang mbak. Terima kasih. 

Nasabah: Jadi begini, maksud kedatangan saya kesini adalah untuk mengajukan proposal peminjaman uang sebagai pengembangan usaha penggemukan sapi.”

Pegawai Bank: “Bisa saya lihat terlebih dahulu proposalnya, mas?”

Nasabah: “Baik mbak. Ini proposalnya, dan silahkan dibaca terlebih dahulu.”

Pegawai bank: “Proposal yang mas ajukan cukup bagus, menarik, lengkap dan tidak ada masalah. Hanya saja kami tidak bisa memenuhi nominal dana yang mas ajukan sebesar Rp 250 juta.”

Nasabah: “Jika demikian, kira-kira pihak bank akan memberikan berapa?”

Pegawai bank: “Setelah saya kroscek ulang, kami hanya dapat memberikan pinjaman sebesar Rp 100 juta dengan bunga 2 %.”

Nasabah: “Masak cuma segitu mbak? Gak bisa ditambah lagi? Usaha penggemukan sapi ini sudah berjalan cukup sukses lho mbak. Bahkan produksinya sampai tingkatan nasional”

Nasabah: “Dana yang kami dapat ini nantinya untuk penembangan dan menambah kapasitas sapi itu sendiri.”

Pegawai bank: “Sebentar ya mas, saya coba hitung kembali.”

Pegawai bank: “Setelah saya hitung kembali ternyata kami cuma bisa memberikan pinjaman Rp 100 juta mas.”

Nasabah: “Tidak bisa dinaikin lagi sampai Rp 150 juta mbak?

Pegawai bank: “Mohon maaf mas, bisanya hanya segitu.”

Nasabah: “Ya sudah mbak, gapapa. Saya setuju.”

Contoh Teks Negosiasi 3 Orang

Contoh Teks Negosiasi 3 Orang
Contoh Teks Negosiasi 3 Orang

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali terjadi proses penawaran untuk nongkrong misalnya. Proses musyawarah tersebut bisa dibuat sebagai contoh teks negosiasi dalam kehidupan sehari hari.

Amin:“Nanti siang kita mau kemana nih?”

Aldo: “Ke rumah Ewing gimana?”

Irwan: “Wah, kalau siang past dia masih kerja dan gak ada di rumah.”

Amin: “Enaknya kemana ya? Kalau ngopi ke tempat biasa rasanya bosan. Lagi males ke situ dulu.”

Aldo: “Terus kemana? Eh Wan ada saran gak?

Irwan: “Gimana kalau ke Kedai Wilis?”

Amin: “Enak gak tempatnya?”

Aldo: “Ada apa aja menunya Wan?

Irwan: “Tempatnya gak begitu luas.. Untuk menunya gue kurang tau. Ah, jangan kesana, kita cari tempat lain aja.

Amin: “Sor Asem?”

Irwan: “Kedai Mangga gimana?”

Aldo: “Emang udah buka Wan?”

Irwan: “Kayaknya sih udah buka kalau siang. Tapi tempatnya agak masuk ke dalam gapapa?”

Amin: “Udah langsung gass aja.”

Irwan: “kalo lo gimana Al?”

Aldo: “Ayo berangkat”

Amin: “Ayo”

Contoh Teks Negosiasi 4 Orang

Contoh Teks Negosiasi 4 Orang
Contoh Teks Negosiasi 4 Orang

Shobib: “Liburan semester ini kita mau kemana nih?”

Evan: “Gimana kalau kita ke pantai?”

Anggi: “Males ah, bosen. Pantai isinya itu-itu mulu.”

Eva: “Bagaimana kalau kita muncak aja?”

Evan: “Bosen ah. udah capek, biayanya juga mahal.”

Shobib: “Kayaknya asik tuh. Udah lama gue gak muncak.”

Anggi: “Asiknya muncak itu apaan sih. Kayaknya mah gitu-gitu aja. Bener gak sih Van.”

Eva: “Sok tau lho Gi. Kan lho belum pernah muncak. Coba deh, pasti seru, kok.”

Shobib: “Tenang aja Van. Muncak itu gak se capek dan se mahal yang lho kira. Kita nyarinya yang gak begitu tinggi kaya di Dieng gitu. Kayaknya seru kan di sana.”

Evan: “Emang berapa Van biayanya?”

Shobib: “Murah kok. Per orang cuma Rp 25.000 aja kok. Biaya segitu udah termasuk ngecamp juga. Murah banget kan.”

Eva: “Cocok tuh. Murah banget. Lagian udah lama kita gak jalan-jalan bareng menghabiskan waktu bersama-sama.”

Anggi: “Mulai deh lo Va, Lebay.”

Shobib: “Jadi bagaimana Anggi, Evan? Sepakat gak?”

Evan: “Oke deh gue sepakat. Kalau lo Gi?”

Anggi: “Gue ikutan deh. Sekalian nyobain hal baru.”

Shobib: “Kalau udah ada sepakat, besok siang habis ujian kita ngumbul buat bahas biaya, perlengkapan sekaligus jadwalnya.”

Anggi, Eva, Evan: “Siap bos.”

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Paragraf

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Paragraf
contoh teks negosiasi 5 orang

Seringkali kita mendengar konflik yang terjadi antar kedua belah pihak. Konflik tersebut sering terjadi terutama antara pihak perusahaan dengan lokasi yang ditempatinya.

Konflik tersebut sebenarnya dapat dinegosiasikan seperti contoh teks negosiasi yang menggambarkan pemecahan konflik kepentingan antara dua belah pihak di bawah ini:

Negosiasi Warga dengan Investor

Dua tahun sudah warga Desa Sido Makmur berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air di desanya.

Awal mula perjuangan tersebut ketika terdapat sebuah perusahaan tambang batu kapur mulai menggali di kawasan sumber mata air  tersebut.

Sumber mata air “Sendang kamulyan” menjadi tumpuan hidup bagi warga Desa Sido Makmur dan juga sekitarnya.

Sumber mata air tersebut bukan hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sawah dan ladang para warga Sido Makmur dan sekitarnya.

Jika pembangunan perusahaan diteruskan akan mengakibatkan sumber air “Sendang Kamulyan mati.

Meski demo sudah beberapa kali dilakukan warga tetapi pembangunan perusahaan masih terus berlanjut.

Hingga akhirnya Kepala Desa membuat tim untuk menyampaikan aspirasi warga kepada pihak perusahaan. Aspirasi tersebut berupa tuntutan kepada perusahaan PT Puncak Bumi untuk menghentikan pembangunan dan penggalian tambang kapur.

Tim dari Desa pun diterima oleh Irwan selaku Direktur PT Mulya Jaya. “Silahkan masuk Bapak Ibu sekalian. Mari silahkan duduk. Kalau boleh tau, Bapak Ibu dari mana dan kemari ada keperluan apa?” Tanya Irwan.

“Saya Aziz selaku kepala Desa Sido Makmur, ini Irma, Sekretaris Desa, Ini Bapak Uyan, Ibu Silvia dan Saudara Qomar sebagai perwakilan dari Warga Desa Sido Makmur.”

Adapun maksud kedatangan kami kesini adalah untuk menyampaikan aspirasi warga yang terdampak dengan pembangunan perusahaan ini.” Jelas Kepala Desa

“Terima kasih atas kedatangan bapak ibu sekalian. Sebagai direktur, saya akan senang hati mendengarkan aspirasi warga demi menjaga keberlangsungan bersama-sama.” Sambut Irwan dengan ramah.

“Adapun untuk tuntutan bapak ibu sekalian kan sudah pernah kita bahas pada setahun sebelum pembukaan perusahaan.Dalam pertemuan tersebut warga sudah mengatakan sepakat jika bukit kapur ini ditambang oleh kami dengan perjanjian kami menjaga sumber mata air tersebut. Jadi sekarang permasalahannya apa lagi bapak Ibu sekalian?” Sambung Irwan yang mempertanyakan tuntutan warga.

“Bagaimana mungkin sumber air akan terjaga jika bapak menambang di lokasi yang menjadi sumur resapan mata air tersebut? belum lagi pohon-pohon yang berfungsi untuk mengikat air ketika hujan sudah bapak tebang. Tentu hal ini akan merugikan kami semuanya pak.” ujar Bu Silvia dengan nada emosi.

Benar. jika resapan dan pohon-pohon sudah tidak ada, bagaimana mungkin air akan meresap kedalam tanah? yang ada malah bencana banjir ketika musim penghujan. Sambung Bapak Uyan.

Saya tegaskan sekali lagi, pak. Sejak kapan kami menyetujui perusahaan ini? Kami tidak pernah merasa menyetujui penggalian tambang kapur ini. Air di sekitar lokasi tambang merupakan sumber kehidupan kami. Bukan hanya untuk Desa Sido Makmur, tetapi juga Desa-desa di sekitarnya.” Ucap Qomar yang tersulut emosinya.

Kalian semua mohon tenang dulu. Memang benar pak kami belum pernah menyetujui pembangunan perusahaan dan selamanya tidak akan pernah menyetujui perusahaan bapak untuk menambang di sini.” ucap Kepala desa

Air di sini bukan hanya untuk konsumsi, Pak, tetapi juga untuk persawahan dan ladang kami. Air merupakan sumber utama kehidupan kami. Sambung kepala desa.

Selamanya kami akan menolak pertambangan ini. Kami akan bertindak lebih keras jika tuntutan kami tidak dipenuhi.” Ucap Irma seketika.

“Bapak ibu sekalian tenang dulu. Jangan marah terlebih dahulu. Perlu bapak ibu ketahui jika Bapak Bupati baru saja mengeluarkan surat izin penghentian tambang tadi pagi. Ucap Irwan yang membuat tim perwakilan tercengang.

Kalau memang demikian, mau apa lagi? Tanya Irma yang masih tidak terima.

Yang menjadi permasalahan, kami butuh waktu untuk menarik kembali para pekerja berikut alat-alatnya. kami juga butuh waktu untuk mencari lokasi lain yang tidak menimbulkan dampak untuk masyarakat. Bagaimanapun kami sudah rugi banyak dalam tambang ini.” Jelas Irwan.

“Jika memang demikian, saya akan menawarkan solusi terkait permasalahan Bapak. Ada lokasi yang cukup gersang dan terdapat pertambangan dengan sekup kecil. Lokasinya berada di Kecamatan Mulyorejo.” Ucap Qomar.

Kami pun akan membantu pemindahan alat dan para pekerja untuk bisa cepat pergi dari Desa ini.” Sambung Kepala Desa.

Terima kasih atas kerjasamanya. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Kades dan juga tim yang sudah datang kesini. dengan begitu tidak akan terjadi demo lagi dari para warga” Ujar Irwan dengan bahagia

Terima kasih kembali, pak.” kata Bapak Kepala desa.

 “Terima kasih, Pak.”

Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik

Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
contoh teks negosiasi tentang pemecahan konflik

Konflik sering kali muncul di lingkungan pasar terutama antara petugas pasar dan penjual. Konflik yang muncul pun sering diperdebatkan sehingga menjadi sebuah negosiasi.

Di bawah ini merupakan contoh teks negosiasi yang menggambarkan pemecahan konflik kepentingan antara 2 belah pihak.

Petugas Pasar: “Selamat pagi, Bu.”

Penjual: “Selamat pagi, Pak. Ada apa ya?”

Petugas Pasar: “Mohon maaf sebelumnya, Bu. Seharusnya Ibu jangan berjualan di lokasi ini. Kasian para pengguna jalan. Jalan ini sudah sempit, jangan dipersempit dengan jualan Ibu di sini ya.”

Penjual: “Duh pak, kenapa? Saya kan sudah lama berjualan di sini.”

Petugas Pasar: “Bukan maksud saya mengganggu jualan Ibu. Hanya saja kita tidak ingin membuat pengguna jalan menjadi tidak aman dan demi keamanan dan keselamatan Ibu juga.”

Penjual: “Wah, tidak bisa begitu dong, pak. Pokoknya saya akan tetap jualan di sini. Jika saya pindah lokasi dan dagangan saya tidak laku bagaimana pak? Bapak mau ngasih makan keluarga saya?”

Petugas Pasar: “Mohon maaf sekali lagi, Bu. Bukannya saya mau melarang Ibu berjualan. Akan tetapi Ibu masih dapat berjualan di tempat yang sudah tersedia. Bukan di pinggir jalan seperti ini.”

Penjual: “Gak bisa gitu dong, Pak. Mau pindah kemana coba. Di pasar ini saja sudah sempit.”

Petugas Pasar: “Begini ya, Bu. Ibu saya bantu pindah dari tempat ini. Nanti saya sediakan tempat barunya.”

Penjual: “Tapi, Pak. Kalau saya pindah nantinya pelanggan akan kesulitan menemukan saya.”

Petugas Pasar: “Pasti ketemu. Ibu tenang saya. Sekarang Ibu tolong segera bereskan barang dagangannya.”

Penjual: “Em.. Baiklah, Pak.”

Petugas Pasar: “Terima kasih atas kerjasamanya, Bu.”

Penjual: “Sama-sama, Pak.”

Contoh Teks Negosiasi Penawaran

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Surat
Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Surat

Kurma

Ice Cream & Bakery

Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah

Website: www.kurma.ice&bakery.com

Email:  kurma.ice&bakery@gmail.com

                     

Nomor: 026/PROM-12/2015                                             5 Maret  2015

Hal: Penawaran Produk Spesial

Lampiran: Satu lembar

Yth. Sintha Wedding Organizer

Jalan R.A. Kartini no. 17

Blora

Dengan hormat,

Sehubungan dengan ini, kami dari Kurma Ice Cream & Bakery adalah sebuah perusahaan penyedia aneka macam ice cream dan roti untuk berbagai macam acara, salah satunya pesta pernikahan.

Perusahaan kamu sudah teruji dengan pengalamannya selama puluhan tahun melayani melayani pelanggan terlebih penyelenggaraan pesta perkawinan, ulang tahun, dan kegiatan besar lainnya. Produk yang kami sediakan merupakan kuliner bercita rasa tinggi dibalut dengan penampilan elegan.

Dalam rangka pembukaan cabang di Kota Blora, kami menawarkan harga khusus selama promo bulan Januari sampai Mei 2019. Adapun produk dan harga promo terlampir dalam brosur (Harga dan ketentuan berlaku).

Untuk informasi lebih lanjut hubungi customer service kami melalui nomor HP 081325777123. 

demikian surat penawaran ini kami haturkan. Atas kerjasama dan kepercayaannya kami ucapkan terima kasih. 

Hormat kami,

Marketing Kurma Ice Cream & Bakery

Fenila Evalia

Contoh Teks Negosiasi Lucu

Contoh Teks Negosiasi Lucu
Contoh Teks Negosiasi Lucu

Pada suatu siang, Yeni pergi ke toko buah untuk membeli mangga.  Sesampainya di toko buah.

Yeni: Mbak, mangganya berapaan?”

Penjual: “1 kg tujuh ribu saja mbak.”

Yeni: “Tujuh ribu? Mahal amat mbak.”

Penjual: “Nggak mahal kok, Mbak. Rasanya juga dijamin manis.”

Yeni: “Masak sih mbak. Kalau ternyata rasanya asem, gimana?”

Penjual: “Jika memang rasanya asem, mbak gak usah bayar deh.”

Yeni: “Beneran ya mbak. Kalau begitu saya minta 2 kg dengan rasa asem semua.”

Penjual: “????!!!$$$”

Contoh Teks Negosiasi Lisan

Nah itu tadi Contoh contoh teks negosiasi yang bisa kita jadikan referensi. Teman-teman juga bisa belajar contoh teks prosedur sederhana maupun contoh teks editorial di Koran untuk menambah pengetahuan.

Selain itu juga teman-teman bisa melihat contoh teks eksposisi beserta strukturnya untuk menambah wawasan. Jika ada kritik, saran, masukan, atau pertanyaan silahkan sampaikan di kolom komentar. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply