Dalam bahasa Indonesia, teman-teman mengenal berbagai macam teks. Contoh misalnya teks anekdot yang berfungsi untuk mengkritik tetapi dengan cara lucu.
Ada juga contoh teks prosedur dalam kehidupan sehari hari yang sering teman-teman temukan di dalam bungkus makanan instan seperti membuat mie rebus. Selain itu masih banyak contoh teks dengan berbagai kegunaan dan fungsi lainnya.
Teman-teman mungkin akan berpendapat jika anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan “hanya” sebagai hiburan semata, bukan? Seperti halnya cerita lucu sehari hari.
Pendapat semacam itu tidak sepenuhnya salah kok. Hanya saja jika didalami lebih jauh, maka teman-teman akan menemukan pesan dan kritikan di dalamnya.
Untuk menemukan pesan dan kritikan yang tersirat di dalam suatu anekdot, teman-teman dapat membaca berbagai referensi yang ada.
Referensi tersebut dapat bersumber dari internet, buku, majalah maupun maupun dengan menyimak contoh penjelasan teks anekdot berikut ini:
Pengertian Teks Anekdot
Secara Bahasa
Secara etimologi anekdot berasal dari bahasa Yunani, “an” dan “ekdote”. An artinya tidak dan ekdote artinya penampilan, publikasi. Jadi dapat dikatakan jika anekdot sebagai sesuatu yang tidak ditampakkan atau dipublikasikan.
Hal ini karena fungsinya bukan hanya untuk menghibur pembaca semata, tetapi lebih menekankan pemberian pesan secara tersirat atau tersembunyi.
Secara historis anekdot sudah ada sejak zaman dahulu. Kritik atas ketidaksesuaian tidak disampaikan dengan cara frontal.
Akan tetapi penyampaiannya diakukan dengan cara candaan-candaan. Cara ini menjadi langkah jitu dalam menyampaikan sindiran dan kritikan kepada pihak lain.
Secara Istilah
Secara terminologi teks anekdot adalah teks yang menampilkan cerita pendek dan lucu dengan pesan tersirat di dalamnya.
Pada umumnya, cerita yang dibuat diangkat dari kisah manusia dan kehidupannya. Sehingga anekdot yang dibuat lebih sering mengangkat tema kondisi sosial dan masyarakat.
Dengan demikian, kita dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk tujuan menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti.
Ciri-ciri Teks Anekdot
Ciri ciri teks anekdot adalah sebagai berikut
- bersifat humor atau lelucon
- Bersifat menggelitik, (membuat pembaca merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks)
- terkadang memuat hal yang berhubungan mengenai orang penting
- Memiliki tujuan tertentu
- Bersifat menyindir
- Kisah yang dimuat hampir menyamai dongeng
- Mengisahkan karakter hewan dan manusia yang sering terhubung secara umum dan realistis
Struktur Teks Anekdot
No | Struktur | Keterangan |
---|---|---|
1 | Abstraksi | Uraian ringkas dari sebuah cerita anekdot |
2 | Orientasi | Suasana awal cerita |
3 | Krisis | Puncak permasalahan dalam anekdot |
4 | Reaksi | Penyelesaian masalah yang timbul di bagian krisis |
5 | Koda | Penutup anekdot. Bisa menceritakan tentang ekspresi maupun suasana lingkungan |
Keterangan tabel:
Struktur teks anekdot sebagai berikut:
1. Abstraksi
Merupakan bagian pertama yang berisikan uraian ringkas tentang objek yang hendak disindir maupun dikritik.
2. Orientasi
Merupakan suasana awal cerita yang berisikan tentang pengenalan dan peristiwa di dalam cerita. Umumnya dibuat secara detail untuk membangun sebuah contoh teks anekdot.
Untuk membuat orientasi yang menarik, Kalian bisa menggunakan teknik contoh teks deskripsi singkat agar abstraksi yang dibuat menjadi lebih umum dan menarik.
3. Krisis
Merupakan bagian yang menceritakan tentang permasalahan yang mulai memuncak dan hampir menuju penyelesaian. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan.
4. Reaksi
Merupakan tanggapan yang menjelaskan cara tokoh dalam menyelesaikan problem yang muncul di bagian krisis.
5. Koda
Merupakan bagian akhir yang menceritakan tentang simpulan kejadian berupa perubahan tokoh dalam teks anekdot.
Untuk struktur yang sudah disebutkan diatas sendiri tidak bersifat baku. Setiap satu struktur dari contoh teks anekdot bisa terdiri dari satu maupun beberapa kalimat.
Terkadang ada juga struktur yang ditampilkan dan ada juga yang tidak ditampilkan. Ada juga yang tidak menampilkan koda atau abstraksi tetapi tidak menghilangkan fungsi keduanya.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Kaidah kebahasaan teks anekdot:
- Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
- Memakai kalimat retoris, (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban).
- Memuat konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu.
- Memakai kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan berjalan.
- Memuat kalimat perintah.
- Menggunakan kalimat seru.
- Disajikan dalam bentuk dialog.
- Di dominasi penggunaan kalimat langsung.
Kumpulan Contoh Anekdot
1. Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya
Kasih Uang Habis Perkara Abstraksi Ada seorang dosen dari Fakultas Hukum sedang memberikan mata kuliah hukum pidana. Orientasi Pada saat dosen tersebut sedang memberikan pengantar mata kuliah hukum pidana, tiba-tiba Ahmad bertanya. Ahmad: “Maaf pak mau nanya, apakah kepanjangan dari KUHP?.” Krisis Mendapatkan pertanyaan tersebut, bapak dosen tidak langsung menjawab, melainkan dilempar kepada Dino. Bapak Dosen: “Saudara Dino, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ahmad” Dengan santai Dino menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara pak!”, Jawabnya. Mahasiswa lain dalam satu kelas langsung tertawa mendengarnya. Sementara bapak Dosen masih geleng-geleng kepala sambil memberikan pertanyaan kepada Dino. Bapak Dosen: “Coba saudara Dino, jelaskan darimana anda bisa menjawab seperti itu?!”. Dengan tenangnya Dino Menjawab pertanyaan bapak dosen, dari peribahasa jawa pak yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik pak!. Reaksi Sontak semua mahasiswa dalam satu ruangan tercengang dan saling memandang satu dengan lainnya. Baru kemudian mereka mulai tertawa keras. Koda Perlahan gelak tawa mahasiswa mulai reda dan kelas pun kembali normal lalu mata kuliah pun dilanjutkan dengan tenang.
2. Contoh Teks Anekdot Pendidikan
Sekolah Bertaraf Internasional Pada suatu siang di sebuah sekolah SMA Bertaraf Internasional, ada seorang guru yang memberikan pengumuman kepada muridnya di kelas XI IPA 2. Guru: “Anak-anak semua, ada kabar bahagia buat kita semua. Sekarang sekolah kita tercinta akan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Apa yang sudah kalian siapkan untuk menyambut SBI ini?” Wahyu pun mengangkat tangan nya: “saya akan belajar bahasa Inggris agar saya menjadi mahir bu”. Ibu guru pun memuji antusias Wahyu. Kemudian tiba-tiba Ibu Guru bertanya kepada Imam. Ibu guru: “Imam apa rencanamu untuk menyambut SBI ini?” Imam menjawab dengan ogah-ogahan: “Saya akan menyiapkan banyak uang bu” Mendengar jawaban tersebut, Sontak ibu guru kembali bertanya kepada Imam. Ibu Guru: “Kenapa seperti itu Imam?” “Ya jelas harus siap banyak uang bu. Jika sekolah kita nantinya berstatus SBI, pasti bayarnya akan lebih mahal. Selain itu juga pasti nantinya akan ada iuran buat ini itu dan lainnya. Masak bayarnya sama aja bu”, timpal Imam. Ibu guru pun mencoba menerangkan: “Imam kok jawabnya begitu sih? Gini lo Imam, Sekolah bertaraf Internasional itu artinya sekolah kita setara dengan sekolah-sekolah yang ada di luar negeri sana.” Imam pun menjawab: “Kalau menurut saya itu SBI bukan sekolah bertaraf Internasional bu, tetapi Sekolah Bertarif Internasional.” Mendengar jawaban Imam, bu guru hanya bisa tersenyum dan tidak bisa membalas jawaban Imam. Akhirnya Ibu guru tersebut melanjutkan materi pelajaran yang sempat tertunda agar suasana kelas menjadi kondusif kembali.
3. Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman
Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman
Contekan SMA Bina Bangsa tengah mengadakan ujian akhir semester genap. Dina dan Erna duduk bersebelahan. Dalam hal akademis, keduanya bertolak belakang, Dina adalah anak yang pandai sementara Erna bisa dibilang pas-pasan. Pada suatu waktu, ujian fisika tengah berlangsung dan Erna sangat malas mengerjakan dan frustasi karena dia lemah soal hitung-hitungan. Erna pun menyenggol Dina sambil berbisik untuk meminta bantuan. Dina pun menjawab sambil berbisik: “Aku belum siap” Erna pun menanti dengan sabar sambil membaca soal-soalnya. Dua menit berselang, Dina tiba-tiba berdiri dan maju kedepan untuk mengumpulkan lembar jawabannya. Melihat hal itu embuat Erna terkejut, sebab tadi Dina mengatakan jika dia belum siap. Erna merasa dikhianati oleh Dina dan menyumpahinya. Setelah ujian Fisika selesai, Erna mendatangi Dina dengan perasaan emosi sambil bertanya kepada kepada Dina. Erna: “Katanya tadi kamu belum siap, tapi mengapa malah ngumpulin lembar jawabnya duluan!” “Iya aku belum siap untuk ngasih tau kamu” Jawab Dina dengan santai. Mendengar jawaban itu membuat Erna menjadi geram, “Dasar, kamu gak setia kawan banget sama aku!” Dina pun membalas: “Dasar jiwa koruptor kamu!” “Apa maksudmu koruptor!” Balas Erna Dina pun menjawab dengan santai: “Emang koruptor kaya kamu ini, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya, meskipun dengan curang.” “Mencontek itu merupakan bibit korupsi. Jangan salahkan jika para pejabat sukanya korupsi. Orang murid-muridnya aja sudah punya bibit korupsi sejak dini, bagaimana besarnya nanti coba” Imbuh Dina. Erna pun terdiam mendengar jawaban dari Dina yang dirasa benar adanya.
4. Contoh Teks Anekdot Pendek
Pencuri Sandal Vs Koruptor Pada suatu persidangan, hakim memutuskan untuk menjatuhkan hukuman selama 5 tahun kepada Doni, pemuda berusia 25 tahun. Doni terbukti bersalah karena mencuri sepasang sepatu di suatu Masjid. Doni pun protes: “Maaf pak Hakim, saya keberatan, sepasang sepatu bekas harganya kan cuma Rp 50.000, tetapi mengapa saya dihukum sampai 5 tahun penjara?” “Sementara para koruptor cuma dihukum ringan, padahal mereka menghabiskan uang rakyat dan uang yang dicuri pun lebih banyak jumlahnya!” Imbuh Doni. Hakim: “Sekarang saya tanya kepada saudara, saudara merugikan satu orang senilai Rp 50.000. Sementara koruptor merugikan 250 juta orang dengan korupsi sebanyak Rp 3 Miliar.” “Coba sekarang saudara hitung, Rp 3 Miliar dibagi 250 juta orang maka setiap 1 orang hanya akan rugi Rp 12” Tambah hakim. Doni yang masih bingung bertanya: “lalu?” Hakim: “Lalu apa? Nilai kerugian yang sudah saudara lakukan jauh lebih merugikan daripada koruptor. Maka saya memberikan saudara hukuman yang lebih berat daripada koruptor” Doni: (Pingsan).
5. Contoh Teks Anekdot Singkat
Bersedekah Suatu hari terdapat pengemis yang sudah tua sedang meminta-minta kepada anak muda yang sedang duduk di tepi jalan. “Nak, sedekahnya nak” Kata pengemis itu. Melihat ada pengemis, anak muda itu pun mengambil uang lima ribuan dari tas kecilnya kemudian berkata. Anak muda: “Kembaliannya pak tiga ribu”. Tanpa disangka pengemis itu mengambil uang dari kaleng sambil berkata: “Ini nak kembaliannya”. Anak muda itu menerima kembaliannya. “Loh, pak, uang kembaliannya kok empat ribu?” Gumam si pemuda dengan heran. “Tidak apa-apa nak, saya ikhlas, anggap saja sedekah dari saya”. Jawab pengemis dengan santai.
6. Contoh Teks Anekdot Dialog
Soal yang Mudah Suatu hari ketika ulangan akhir semester ganjil di SD Sukadana sedang berlangsung, Bu Indri sedang mengawasi mereka. Ujian sudah dimulai sejak dua puluh menit yang lalu dan suasana ruangan terlihat tegang. Bu Indri pun berkeinginan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih rileks Bu Indri: “Bagaimana anak-anak, Mudah bukan soalnya?” Murid-murid: “Mudah kok, Mudah banget malah bu Guru.” Bu Indri: “Syukur Alhamdulillah jika memang gampang-gampang semua” Ridwan: “Mudah sih bu soalnya, tetapi jawabannya susah” Bu Indri: “Kok bisa sih, emang kamu tidak belajar apa Ridwan?” Imam: “Kalau Ridwan sih gak pernah belajar bu, lha tiap malam ngajakin mabar Mobile Legend.” Bu Indri: “Pantesan.”
7. Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Strukturnya
Kereta dan Penjual Kupat Tahu Abstraksi Suatu hari terdapat penjual kupat tahu yang berjualan yang berjalan menuju Pasar Tugu Mustika Orientasi Seperti biasa setiap pagi sampai siang, penjual kupat tahu berdagang di depan SMAN 2 Wakanda. Pada siang hari jam 12 siang, seperti biasa dia mengambil jalan pintas dengan cara menyusuri rel kereta api menuju Pasar Tugu Mustika. Krisis Tetapi secara kebetulan dagangannya sudah habis karena dibeli oleh orang di tepi rel kereta. Penjual kupat tahu pun membersihkan piring berwarna merah tersebut dan mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan. Akan tetapi ternyata dari kejauhan terlihat kereta api yang sedang melintas. Masinis yang melihat tanda merah dikibas-kibaskan langsung kaget dan menginjak rem keras-keras. Ada sesuatu yang darurat serta membahayakan pikirnya. Kereta api pun berhenti tepat di samping penjual kupat tahu. Masinis: “Ada apa, pak?” Penjual kupat tahu: “Tidak ada apa-apa pak, hanya tinggal bumbu kupat tahunya saja”. Reaksi Seketika itu Masinis turun lalu memukuli penjual kupat tahu. Koda Masinis pun menjalankan Kereta api meninggalkan penjual tahu kupat.
8. Contoh Teks Anekdot Pendidikan beserta Strukturnya
Sampah Banjir Abstraksi Suatu pagi di dalam kelas, ibu Guru menanyai murid-muridnya. Orientasi Ibu Guru: “Murid-murid, coba sebutkan salah satu problem pemerintah yang sering kalian temui dalam berita.” Handra: “Kalau itu mudah Bu, Semua orang juga sudah pada tahu bu.” Ibu Guru: “Kalau begitu apa salah satu problem pemerintah itu Hendra? Krisis Hendra: “Problemnya ya banjir itu bu”. Ibu Guru: “Tepat sekali Hendra. Coba Hendra sebutkan daerah mana yang sering kebanjiran?” Reaksi Hendra: “Gedung DPR Bu!” Ibu Guru: “Kok bisa Gedung DPR?” Koda Hendra: “Permasalahan banjir kan gara-gara terlalu banyak sampah yang duduk di Gedung DPR sana bu!”
9. Contoh Teks Anekdot Politik dan Strukturnya
Kepanjangan DPR dan MPR Abstraksi Pada suatu hari di sekolah, Ibu guru sedang menanyai murid-muridnya. Orientasi Ibu Guru: “Anak-anak, coba sebutkan kepanjangan dari DPR dan MPR!” Angga: “Kalau itu sih gampang bu” Ibu Guru: “Kalau begitu apa kepanjangannya?” Krisis Angga: “Kepanjangan dari MPR adalah Mengkibuli Perasaan Rakyat, sedangkan kepanjangan DPR adalah Dedengkot Perampok Rakyat!” Ibu Guru: “Husss! Ngawur kamu Angga!” Reaksi Angga: “Hahahahaha, ups, kalau begitu apa dong Bu?” (Dengan wajah pura-pura tidak tahu) Ibu Guru: “Kepanjangan dari MPR adalah Menggandakan Problem Rakyat, sedangkan kepanjangan DPR adalah Departemen Penipu Rakyat!” Koda Semua murid: “Hahahahaha, bisa aja bu Guru ini”
10. Contoh Teks Anekdot Kebersihan
Contoh Teks Anekdot Kebersihan
Petugas Kebersihan Pada suatu pagi di sekolah, ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu halaman sekolah. Tiba-tiba dari gerbang sekolah muncul seorang siswa yang melemparkan sampah ke sembarang tempat. petugas kebersihan pun emosi dan menghentikan pekerjaannya sambil berteriak kencang. “Woy, liat-liat dong kalo buang sampah. Jangan main lempar saja, gak tau apa saya capek-capek bersihinnya”. Siswa tersebut pun diam dan menghentikan langkahnya. petugas kebersihan memilih untuk menghampirinya. “Mas, kalo buang sampah bisa gak langsung dibuang ke tempatnya? Saya sudah membersihkannya” kata petugas kebersihan dengan perasaan kesal. “Maaf sebelumnya ya pak, saya bukan bermaksud untuk buang sampah sembarangan” jawab pria itu. Masih alesan aja, padahal udah jelas-jelas ketahuan buang sampah sembarangan” sahut petugas kebersihan. “Jadi gini Pak, hobi saya kan main basket. Tadi itu saya sedang mencoba latihan dengan melempar sampah ke tong sampah di sana”,ujar siswa tersebut sambil menunjuk tong sampah di dekatnya. Petugas kebersihan pun pergi sambil bergumam dalam hati “ada-ada saja, dasar anak jaman sekarang, makin aneh saja”.
11. Contoh Teks Anekdot Bikin Emosi
Stasiun Kereta Api Di suatu siang di stasiun Cepu terdapat petugas yang berjaga di tepi rel kereta api. Kemudian petugas tersebut didatangi oleh rombongan orang. Selanjutnya salah satu rombongan orang itu bertanya: “Nyuwun sewu pak, mau tanya, kereta api jurusan Surabaya lewatnya jam berapa ya pak?” Petugas: “Kereta api jurusan Surabaya nanti jam 3 sore pak” Rombongan: “Kalo jurusan Semarang lewatnya jam berapa pak?” Petugas: “Kalo kereta api jurusan semarang lewatnya nanti malam jam 1 dini hari pak”. Rombongan: “Kalo kereta jurusan Yogyakarta?” Petugas: “Oh, kereta api jurusan Yogyakarta gak lewat sini pak. Maaf pak, sebenarnya bapak mau kemana to?” Rombongan: “Enggak kemana-mana pak, cuma mau nyebrang aja.” Petugas pun geleng-geleng kepala sambil mengumpat dalam hati.
12. Contoh Teks Anekdot Lucu
Beo Nakal Pada suatu siang terdapat seorang pemuda yang memasuki rumah makan. Tanpa dia sadari ternyata pemilik rumah makan tersebut memelihara burung beo yang diletakkan di sampingnya. Saat pemuda itu akan masuk ke dalam, dia langsung dipersilahkan masuk. Selamat datang, silahkan masuk, kicau burung beo tanpa disadari pemuda itu. “Wah bagus sekali pelayanannya” gumam pemuda itu. Pemuda itu pun memutuskan masuk dan duduk di meja pojok dekat burung beo. “Mau pesan apa?” Kicau burung tersebut yang ternyata belum diketahui oleh pemuda itu. Pemuda itu pun menjawab: “Mau pesen makan dengan menu paket ayam geprek 1 porsi” Kekaguman pemuda itu kian bertambah karena pelayanan rumah makan tersebut sudah berbasis online. Pemuda tersebut pun menunggu dengan sabar hingga waktu sudah menunjukkan 30 menit. Akhirnya pemuda itu sudah tidak sabar dan langsung datang ke kasir untuk komplain karena pesanannya tidak kunjung datang. Dia pun mendatangi kasir dan marah-marah dengan penjaga kasir. “Bagaimana sih mbak kok makanan saya belum datang juga. Sudah sejam saya menunggu tapi makanannya tidak kunjung disajikan.” “Mohon maaf mas, tadi pesan apa ya?” tanya penjaga kasir yang kebingungan. “Saya pesan paket 1 geprek 1 porsi, sudah sejam gak ada datang, saya duduk di meja pojok situ”. Jawab pemuda sambil marah-marah. “Mohon maaf mas, disini gak ada yang pesan ayam geprek 1 porsi buat meja pojok.” Jawab penjaga kasir masih kebingungan. Penjaga kasir pun sadar jika pemuda itu merupakan korban kenakalan beo peliharaan bosnya. Seketika penjaga kasir memberitakan masalahnya sambil berusaha menawan tawa. “Maaf mas, liat di meja tempat duduk tadi, disitu ada burung beo. Suara yang mas denger tadi kemungkinan suara dari beo itu.” terang penjaga kasir Seketika pemuda itu tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Pemuda itu pun pergi sambil menahan rasa laparnya. Benar saja saat akan keluar beo pun berkicau “ terimakasih jangan lupa balik lagi.”
13. Contoh Teks Anekdot tentang Sindiran Politik beserta Strukturnya
Wakil Rakyat Abstraksi Siang hari saat cuaca sedang panas, di sebuah warung kopi ada dua pemuda yang menikmati kopinya sambil berbincang-bincang. Orientasi Dadang: “Wakil rakyat saat ini bukannya mensejahterakan rakyat tapi malah menyengsarakan rakyat.” Edi: “Lebih parahnya lagi banyak wakil rakyat yang terjerat kasus korupsi.” Dadang: “Emang parah Ed. Rakyat makin susah, eh wakil rakyat malah makin sumringah. Banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan, eh wakil rakyat malah bersenang-senang. Betapa bahagia dan sejahtera sekali mereka menempati kursi DPR.” Krisis Edi: “Eh tapi ya Dang, kalau dipikir sih yang namanya wakil rakyat kan mewakili rakyat.” Dadang: “Emang iya.” Edi: “Coba pikirkan lagi Dang, mereka kan wakil rakyat. Kalau dipikir-pikir sih wakil rakyat itu sudah sepantasnya mewakili rakyat. Rakyat pengen bahagia, sudah ada yang mewakili. Rakyat pengen harta melimpah sudah ada yang mewakili. Semua sudah diwakili oleh wakil rakyat. Bahkan rakyat pengen berantem pun sudah diwakili sama mereka.” Dadang: “Hahaha, masak sih Ed masak berantem juga diwakili oleh mereka.” Edi: “Kaya gak tau ada Dang, itu pas waktu sidang tidak jarang mereka pada berantem, pada tawuran di sana.” Reaksi Dadang: “Bener juga kamu Ed, hahaha. Ayo Ed diminum dulu kopinya” Koda Mereka berdua pun meminum kopi yang tinggal sedikit dan kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali bekerja.
14. Contoh Teks Anekdot Sindiran
Suatu hari, Abu Nawas sedang berjalan-jalan di pasar dan ditangkap oleh prajurit kerajaan karena kedapatan membawa pisau terselip di ikat pinggangnya. Alhasil, dirinya kemudian di sidang untuk menentukan hukuman setimpal buatnya. Hakim: “Abu Nawas, Anda akan dihukum karena berkeliaran membawa pisau. Dikhawatirkan Anda bisa melukai seseorang dengan senjata tersebut, itulah mengapa Anda ditangkap dan diadili. Sekarang, apa pembelaan Anda?” Abu Nawas: “Yang Mulia, saya tidak punya argumen. Saya bersedia dihukum, tetapi hanya jika Yang Mulia juga ikut dipenjara bersama saya.” Hakim: (terkejut mendengarnya) “Apa maksudmu Abu Nawas? Bagaimana bisa saya juga harus ikut dipenjara?” Abu Nawas: “Sebab Yang Mulia pun memiliki sesuatu yang terselip di dalam celana Yang Mulia. Dan Yang Mulia selalu membawanya kemana-mana. Dan Yang Mulia juga dikhawatirkan bisa sewaktu-waktu melukai wanita dengan benda tersebut. Benar, tidak?” Pertanyaan itu sontak membuat Hakim terperanjat. Hadirin yang memenuhi ruang sidang pun berdiam sejenak, memikirkan maksud perkataan Abu Nawas. Sesaat kemudian, semua orang di ruang persidangan tertawa terbahak-bahak, kecuali Hakim dan para prajurit penjaga.
15. Contoh Teks Anekdot dan Strukturnya Pendidikan
Abstraksi Pemerintah ingin menggalakkan kembali penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Kali ini, menggandeng tokoh seniman, Didi Kempot, sebagai duta Pancasila. Penyanyi campursari tersebut sedang digandrungi masyarakat, terutama anak muda. Orientasi Si A: “Wah, nggak salah pilih, deh. Pemerintah sekarang memang NKRI sejati.” Si B: “Sobat ambyar yang satu ini sedang girang rupanya. Idolanya mau jadi duta Pancasila.” Krisis Si A: “Ya, mesti, lah. Jauh mendingan daripada Zaskia Gotik.” Si B: “Apa nggak lebih baik milih Pak Sudharnoto? Tapi, sayang, beliau sudah tiada.” Si A: “Lah, orang sudah meninggal, kok, mau dijadikan duta Pancasila. Memangnya itu siapa?” Reaksi Si B: “Cuma seniman yang menggubah lagu Garuda Pancasila. Jangan-jangan kamu malah tak tahu lagunya.” Koda Si A: (terdiam seribu bahasa)
16. Contoh Teks Anekdot Singkat dan Lucu
Kalau Anda pernah belajar ilmu fisika, pasti mengetahui tentang hukum tekanan yang berbanding lurus dengan gaya. Jadi, kalau Anda merasa hidup Anda saat ini penuh tekanan, kemungkinan itu karena Anda terlalu banyak gaya.
17. Contoh Teks Anekdot Pendek
Suatu hari, terjadi tabrakan antara Paijan dan seorang bule yang sama-sama mengendarai sepeda motor. Tabrakan tersebut tidak mengakibatkan luka serius, bahkan tidak ada lecet sedikit pun. Kedua pihak hanya terkejut dan sedikit syok. Paijan: “I am sorry, sir.” Bule: “I am sorry, too.” Paijan: “I am sorry, three.” Bule: “What are you sorry for?” Paijan: “Sorry, five.” Bule: “Are you sick?” Paijan: “No, sir. I am seven.”
18. Contoh Teks Anekdot yang Singkat tentang Politik
Sebuah bus yang ditumpangi lima belas orang penumpang jatuh ke jurang. Pihak SAR menyatakan bahwa seluruh penumpang bus tewas, termasuk pengemudi dan kondekturnya. Wartawan pun ikut berdatangan ke tempat kejadian dan menanyai saksi mata dari warga sekitar lokasi. Wartawan: “Apakah benar semua korban meninggal dan langsung dikuburkan?” Saksi: “Benar sekali.” Wartawan: “Benarkah tidak ada satupun yang masih bernapas dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan?” Saksi: “Sebenarnya ada satu orang, tetapi kami tetap menguburnya.” Wartawan: “Waduh, mengapa bisa begitu? Siapa orang itu?” Saksi: “Waktu kami mau menguburkan, korban tersebut berteriak, ‘saya masih hidup!’. Namun, ketika kami cek identitas di KTP-nya, ternyata tertulis kalau pekerjaannya sebagai politikus. Makanya, kami jadi tidak percaya yang dia ucapkan.
Langkah Menyusun Teks Anekdot
Langkah-langkah menyusun teks anekdot:
1. Menentukan Topik
Dalam membuat anekdot, pastinya teman-teman butuh untuk menentukan topik yang akan dibahas. Contoh misalnya teks anekdot dengan topik:
- pendidikan
- politik
- hukum
- ekonomi
- sosial
- budaya dan lain sebagainya.
Selain topik, teman-teman juga perlu menentukan objek serta tujuan dibuatnya suatu anekdot.
Apakah dibuat dengan tujuan untuk menyindir seseorang, menceritakan kejadian lucu maupun menyampaikan pesan moral kepada pembaca.
2. Mengumpulkan Bahan
Bahan-bahan yang akan dimuat dalam membuat anekdot pada umumnya adalah:
- Pesan moral apa yang akan disampaikan
- Humor seperti apa yang akan disampaikan
- Kepada siapa target pesan moral itu
- Bagaimana tata cara penyampaian cerita
- Bagaimana urutan peristiwanya, dan seterusnya.
3. Menyusun Kerangka
Di dalam penyusunan kerangka harus berpedoman dengan struktur yang sudah disebutkan diatas. Untuk menyusun kerangka yang baik, teman-teman harus membuat point-point penting terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk membaca ulang kerangka yang sudah teman-teman buat untuk meminimalisir kesalahan.
4. Mengembangkan Kerangka
Untuk membuat jalan cerita yang utuh, perlu menarasikan cerita sesuai dengan kerangka serta bahan-bahan yang sudah dibuat.
Dengan demikian, maka pengembangan kerangka tersebut akan menjadi contoh teks anekdot yang menghibur serta menarik untuk dibaca.
5. Menyunting Teks
Setelah anekdot selesai dibuat, jangan lupa untuk membaca ulang atau menyunting anekdot yang sudah teman-teman buat.
Caranya adalah dengan membaca ulang anekdot yang sudah teman-teman buat. Baru kemudian merevisi atau mengedit bahasa maupun kata agar menjadi lebih baik, benar dan juga menarik.
Teman-teman harus memperhatikan setiap kata yang sudah ditulis. Tujuannya untuk melihat apakah ada kesalahan penulisan maupun ejaannya.
Jika terdapat kesalahan maka teman-teman harus segera memperbaikinya agar tidak kelupaan nantinya.
Perbedaan Teks Anekdot dan Humor
Setelah teman-teman melihat contoh teks anekdot yang sudah disebutkan di atas, apakah teman-teman menganggap jika anekdot itu merupakan humor?
Walaupun kelihatannya sama, akan tetapi teks anekdot dan humor itu merupakan dua hal yang berbeda.
Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik, lucu, mengesankan dan diambil dari kejadian nyata. Selain itu juga anekdot lebih sering berhubungan dengan orang penting atau terkenal.
Sementara humor merupakan sesuatu yang lucu dan juga dengan keadaan yang menggelikan hati. Humor tidak harus dibuat berdasarkan kejadian nyata dan hanya berisi hiburan.
Di dalam humor tidak ada pesan yang disampaikan kepada pembaca, Hanya berfungsi untuk hiburan semata. Walaupun begitu, teman-teman dapat memanfaatkan humor untuk sebuah negosiasi.
Teman-teman dapat menyelipkan sebuah humor di dalam proses jual beli, contoh teks negosiasi jual beli misalnya. Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyimak perbedaan teks anekdot dan humor di bawah ini:
1. Ide cerita
Teks anekdot mengambil cerita berdasarkan dari peristiwa nyata. Sementara ide cerita humor berasal dari rekaan atau imajinasi semata.
2. Isi
Isi dari teks anekdot terkait dengan masalah tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak. Sementara isi dari humor berisikan masalah-masalah umum atau kehidupan sehari-hari.
3. Fungsi komunikasi
Tujuan dibuatnya teks anekdot untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan kritik maupun sindiran secara halus. Sementara humor hanya bertujuan untuk hiburan semata.
4. Makna tersirat
Di dalam anekdot selalu memiliki makna yang tersirat untuk disampaikan kepada pembacanya. Sementara humor tidak memiliki makna atau pesan tersirat yang disampaikan kepada pembaca.
5. Bentuk
Setiap teks memiliki bentuk yang berbeda-beda. Pembuatan anekdot selalu menggunakan struktur teks yang terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Sementara pembuatan humor tidak memiliki bentuk yang pasti, lebih bebas dan tidak memiliki aturan yang mengikat.
Untuk lebih mudahnya, silahkan teman-teman simak perbedaan teks anekdot dan humor dalam bentuk tabel:
Itu tadi perbedaan anekdot dan humor yang perlu teman-teman ketahui. Teman-teman dapat membuat anekdot dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti.
Selain itu juga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita hadapi di dunia nyata. Setelah teman-teman selesai membaca kumpulan buku anekdot, teman-teman bisa membuatnya menjadi contoh teks ulasan buku sebagai hasil penilaian pribadi maupun yang lainnya.
Atau mungkin teman-teman punya contoh teks anekdot lainnya? Yuk sampaikan di kolom komentar teman-teman. Semoga bermanfaat teman-teman.
Teks anekdot adalah teks yang menampilkan cerita pendek dan lucu dengan pesan tersirat di dalamnya.
Pada umumnya, cerita yang dibuat diangkat dari kisah manusia dan kehidupannya. Sehingga anekdot yang dibuat lebih sering mengangkat tema kondisi sosial dan masyarakat.
Struktur teks anekdot umumnya ada lima, yaitu: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda