Setiap kehidupan yang sudah dilalui pasti tidak akan bisa terlepas dari yang namanya sebuah peristiwa. Peristiwa tersebut baik menyenangkan maupun menyedihkan bisa kalian buat menjadi contoh teks naskah drama.
Entah itu dalam lingkup keluarga, sekolah maupun masyarakat. Jika kalian mampu mengingat sebuah peristiwa dengan detail kemudian menuliskanna dengan penuh penghayatan bukan tidak mungkin ketika dipentaskan para penonton akan terhanyut di dalamnya.
Ataupun jika tidak dipentaskan dan diwujudkan dalam teks kemudian dibaca, bisa jadi para pembaca seolah-olah merasakan apa yang sudah kalian alami.
Lalu apa sebenarnya drama itu? Bagaimana cara pembuatannya? Semuanya akan dikupas tuntas dalam ulasan naskah drama di bawah ini:
Pengertian Teks Naskah Drama
Naskah adalah teks tertulis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) naskah berarti karangan seseorang yang belum diterbitkan; rancangan atau bahan-bahan berita yang siap untuk di set.
Sementara Drama termasuk seni sastra. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting); dialog yang dipentaskan cerita; kisah terutama disusun untuk pertunjukan teater.
Jadi naskah atau teks drama adalah karangan teks yang berisikan komposisi syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui acting (tingkah laku) dengan dialog yang membentangkan sebuah alur.
Bentuk naskah atau teks drama dan susunannya berbeda dengan cerita pendek maupun novel. Perbedaannya adalah kisah dalam naskah drama tidak diceritakan secara langsung. Perbedaan lainnya adalah kisahnya ditulis dengan dialog antar tokoh.
Sehingga, naskah drama lebih mengutamakan ucapan-ucapan atau pembicaraan para tokoh. Pembicaraan tersebut bertujuan agar penonton/pembaca dapat menangkap dan mengerti seluruh ceritanya.
Ciri Ciri Teks Drama
Adapun ciri ciri teks drama sebagai berikut:
- Dialog atau percakapan dapat dibawakan oleh tokoh.
- Mengandung narasi, cerita atau kisah yang disampaikan melalui dialog antar tokoh
- Terdapat petunjuk khusus yang harus dilakukan pemeran, misal melakukan ekspresi, aksi.
- Tidak menggunakan tanda petik karena secara eksklusif isi drama menggunakan dialog.
struktur teks drama
Struktur drama tersebut terdiri atas:
1. Prolog
Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita. Biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu. Yang perlu diingat adalah tidak semua naskah drama terdapat prolog.
2. Dialog
Dialog dalam drama adalah percakapan timbal balik antar tokoh baik dua orang atau lebih. Di dalam drama, terdapat dua unsur yang harus terpenuhi yaitu:
a. unsur pendukung gerak
Di dalam drama, dialog yang dilakukan harus mendukung gerak dan adegan tokoh dalam cerita tersebut.
b. unsur penajaman realitas.
Dialog yang dilakukan dalam pentas harus diucapkan dengan lebih tajam dan tertib sesuai dengan jalan cerita, bukan seperti kegiatan sehari-hari.
Dialog memiliki struktur tersendiri, yakni orientasi, komplikasi, klimaks, dan resolusi.
3. Epilog
Epilog adalah kata-kata penutup dalam drama. Isinya berupa simpulan ataupun amanat tentang isi keseluruhan dialog. Bagian epilog sama seperti prolog yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika dialog terdiri dari bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement).
No | Unsur | Keterangan |
1 | Orientasi |
Merupakan tahap perkenalan. Berisi tentang penentuan aksi dalam waktu dan tempat; perkenalan para tokoh, situasi, serta mengajukan konflik yang akan dikembangkan. Untuk membuat orientasi, penulis dapat menggunakan flashback untuk mengenalkan tokoh tentang situasi, masa lalu tokoh maupun memberikan motivasi bagi aksi aksinya. |
2 | Komplikasi | Merupakan bagian tengah cerita. Isinya berupa pengembangan konflik cerita. Umumnya pelaku utama mendapatkan rintangan untuk mencapai tujuannya. |
3 | Resolusi atau denouement | Merupakan bagian dimana tokoh utama menemukan solusi dari komplikasi. |
Antara komplikasi dan resolusi terdapat batas pemisah yang disebut klimaks (turning point). Klimaks berisikan terjadinya perubahan penting mengenai nasib tokoh utama.
Unsur Unsur Teks Drama
Unsur unsur naskah drama sebagai berikut:
1. Latar
Latar adalah keterangan tempat, waktu, maupun suasana dalam naskah drama.
1. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian dalam naskah drama, seperti di lapangan, di rumah.
2. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian dalam naskah drama, seperti pagi hari, siang hari.
3. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa dalam drama. Misalnya, budaya Jawa, kehidupan masyarakat Melayu.
2. Penokohan
Penokohan merupakan cara penulis dalam menggambarkan watak tokoh dalam drama. Di dalam drama, Penokohan selain dibuat oleh penulis juga digambarkan langsung oleh tokoh tersebut.
Tokoh dalam drama terbagi menjadi dua peran, yakni tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama merupakan tokoh sentral dalam drama. Sementara tokoh pembantu merupakan tokoh yang dimunculkan sebagai pendukung drama.
3. Dialog
Dialog merupakan percakapan yang terjadi di dalam drama. Di dalam drama, dialog harus disesuaikan menurut kalangan penonton/pembaca. Misal penonton/pembaca adalah remaja, maka dialognya disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari remaja.
Selain itu pembuatan dialog harus disampaikan secara wajar dan alamiah.
4. Tema
Tema merupakan gagasan utama dalam drama yang menyangkut berbagai persoalan, seperti kemanusiaan, kekuasaan, dan kasih sayang. Di dalam drama, tema sendiri jarang ditampilkan secara tersurat, maka untuk dapat mengetahuinya, kalian perlu memahami drama secara keseluruhan.
5. Pesan atau amanat
Pesan atau amanat merupakan ajaran moral yang mendidik untuk disampaikan kepada penonton/pembaca. Umumnya amanat dibuat secara tersirat atau disembunyikan oleh pengarang dalam keseluruhan isi drama.
Kaidah Kebahasaan Teks Drama
Dialog dalam drama seperti halnya kehidupan sehari-hari. Sehingga kata-kata yang digunakan terkadang menggunakan kata tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan.
Selain itu, naskah drama memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:
- Konjungsi kronologis (banyak memakai yang menyatakan urutan waktu). Contoh: sebelum, setelah itu.
- Banyak memakai kata kerja dalam menggambarkan suatu peristiwa, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
- Banyak menggunakan kata kerja dalam mengungkapkan pemikiran atau perasaan dari tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan.
- Menggunakan kata-kata sifat dalam menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
Membuat Teks Drama
Agar drama yang dilakukan untuk tugas maupun pentas dilakukan dengan baik, maka naskah drama juga harus dibuat semenarik mungkin.
Cara membuat naskah drama yang menarik:
1. Menentukan Ide Cerita
Sebelum menulis naskah drama, kalian perlu menentukan ide cerita terlebih dahulu. Apakah mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan ataupun cerita non fiksi.
Jika ide dan tema cerita sudah dipilih, kalian dapat mengembangkan cerita drama menjadi lebih baik dan menarik.
2. Merumuskan Naskah atau Teks Drama
Jika ide dan tema sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan naskah atau teks drama. Perumusan naskah ini disebut juga dengan kerangka drama
Kerangka drama ini dibuat agar keseluruhan naskah drama tetap pada jalurnya dan ada batasan.
3. Membuat Alur
Alur merupakan Hal yang paling penting dalam teks atau naskah. Hal ini karena alur adalah rangkaian cerita mulai awal sampai akhir cerita drama. Buatlah alur semenarik mungkin agar orang-orang menjadi tertarik dengan pentas atau naskah drama kalian.
4. Menentukan Latar Belakang dan Penokohan
Di dalam drama, Latar belakang penting untuk disesuaikan dengan alur cerita. Jika kalian sudah menentukan latar belakang cerita, maka kalian perlu memilih tokoh dan penokohan yang tepat agar ceritanya menjadi semakin hidup.
5. Menentukan Konflik
Konflik dalam drama menjadi bagian yang sangat penting. Maka, kalian perlu mencari dan menyesuaikan pemilihan konflik yang menarik tanpa keluar dari tema. Umumnya konflik yang menarik adalah konflik mengenai kehidupan sehari hari.
6. Menentukan Ending
Jika konflik sudah terbentuk, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menyelesaikan konflik dalam drama tersebut? Kalian bisa membuat happy ending maupun sad ending.
7. Membaca Ulang Naskah Drama
Jika teks drama sudah selesai dibuat, kalian perlu membaca ulang naskah tersebut, apakah sudah sesuai atau belum.
Kalian dapat membaca ulang sendiri atau meminta tolong kepada teman maupun orang lain agar dapat memberikan masukan dengan sudut pandang yang berbeda.
Kumpulan Contoh Naskah Drama
1. Contoh Naskah Drama Singkat
Dina, Irma, dan Ana sudah bersahabat sejak kecil. Akan tetapi sekarang mereka semua kuliah dengan jurusan berbeda.
Dina mengambil jurusan Ekonomi, Irma jurusan pendidikan dan Ana mengambil jurusan Tata Boga. Walaupun satu kampus, tetapi karena kesibukan masing-masing membuat mereka putus komunikasi.
Hingga suatu hari, Dina pergi ke cafe untuk menghabiskan waktu. Tanpa disangka dia bertemu dengan Irma.
Dina: Loh, Irma, kamu ngapain?
Irma: Cuma menghabiskan waktu liburan. Kamu sendiri ngapain?
Dina: Sama.
Irma: Duduk sini, mau pesan apa? Biar gue pesenin sekalian.
Dina: Sama kaya pesanan lo aja.
Irma: Oke.
Dina: Gimana skripsi lo? Udah mau sidang?
Irma: Boro-boro sidang, proposal aja belum kelar. Gue udah setengah tahun ini sibuk kerja, bantuin keuangan orang tua. Kalo lo sendiri, sudah mau sidang?
Dina: Belum. Baru selesai proposal.
Percakapan terhenti karena pelayan datang mengantarkan pesanan.
Ana: Silahkan kak, ini pesanannya.
Irma: Terima kasih. Ana! kamu kerja di sini. (tak percaya).
Dina: Ana! kamu kerja di sini? Aku bolak balik nongkrong di sini tapi gak pernah liat kamu. Kamu karyawan baru ya?
Ana: Ceritanya panjang. jadi gini guys, aku kan awalnya kuliah sampai semester 3, trus karena gak ada biaya akhirnya aku beranikan buka warung. Setelah setahun, ada sodara yang bantu modal trus aku beraniin buka cafe. Akhirnya ambil cuti setahun buat fokus ngembangin cafe. Jadilah sekarang seperti ini, alhamdulillah.
Dina: Alhamdulillah sudah jadi pengusaha sekarang.
Irma: Gimana dengan nasib kuliah kamu? Jangan bilang gak putus kan? Katanya dulu pengen jadi sarjana.
Ana: Aman, cuma ya gitu, ketinggalan sama kalian.
Irma: Kamu hebat, belum lulus udah jadi pengusaha. Kami aja masih bingung setelah lulus mau ngapain.
Ana: Kalian tenang saja. Yang penting lulus dulu baru dipikirin mau kerja apa.
Dina: Oh iya, kami balik dulu ya. Tukeran nomor HP dong.
Ana: Oke, makanan ini biar urusan aku aja.
2. Contoh Teks Drama beserta Strukturnya
Judul drama: Meraih Mimpi
Pemain: Amin, Arul, Yoga
Epilog
Suatu siang, ada 3 orang sahabat yang tengah berkumpul untuk membahas rencana mereka ke depan. Semuanya terlihat cukup serius.
Dialog
Amin: Misalnya nanti kalian dihadapkan pada pilihan antara gaji gede tapi perusahaan kecil sama gaji kecil tapi perusahaan besar, kira-kira pilih mana?
Arul: Kalau aku sih pilih yang gajinya gede walaupun itu perusahaan kecil.
Yoga: Aku sih pilih perusahaan gede aja, walaupun gajinya kecil. Alasannya karena jika kita bekerja di perusahaan besar, maka masa depan kita akan lebih cerah.
Arul: Kalau kamu sendiri bagaimana, Min?
Amin: Kalau menurutku sih lebih milih bekerja yang berpotensi di masa depan. Tidak masalh mendapat gaji kecil, asalkan karir di masa depan jelas dan menjanjikan. Ya lebih baik sih gaji gede di perusahaan besar.
Arul: Kalau gitu kamu sama dengan Yoga?
Amin: Kurang lebihnya sama. Menurutku, dalam melamar kerja, kita harus melihat keberlanjutan di masa depan. Buat apa kita mendapatkan gaji besar jika karir kita stagnan?
Arul: Bener juga sih. Yang penting kan karir masa depan. Kita perlu memikirkan jangka panjangnya juga. Buat apa mendapatkan gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula kebanyakan perusahaan kecil lebih rawan bangkrut.
Yoga: Oke, sekarang kita sudah menimbang efek dalam memilih kerja nantinya. Jadi saat kita melamar pekerjaan nanti, kita mesti mempertimbangkan untung ruginya terlebih dahulu.
Amin dan Arul: Sip, betul banget.
3. Contoh Drama Monolog
Salah Siapa?
Pagi sekali saat matahari terbit aku sudah berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah ternyata pintu pagar masih terkunci. Akhirnya aku hanya bisa duduk saja di depan pintu gerbang. Rasanya sudah seperti anjing penjaga saja.
Aku tenang-tenang saja karena belum ada yang berangkat. Tiba-tiba saja suara bel berbunyi. Aku menjadi kaget, karena kukira bel itu pertanda masuk kelas, ternyata ganti jam pelajaran.
Aku langsung melihat jam dinding di samping gerbang. Sialan ternyata jam itu mati. Salah siapa coba kalau sudah begini.
Belum hilang rasa kesal ku, penjaga gerbang menemuiku langsung menghukumku. Hukumannya menyapu halaman, mencuci mukena dan sajadah sekaligus mengaji. Katanya biar tidak telat dan dibukakan pintu hatinya.
Esoknya aku berangkat lebih pagi sambil membawa sabun cuci dan baterai jam dinding agar tidak ada yang terlambat.
Selain itu juga agar sabun cuci ini dapat bermanfaat buat mereka yang suka terlambat. Akupun suka berangkat lebih pagi agar sabun cuci ini dapat bermanfaat buat orang lain.
4. Naskah Drama Pendek tentang Sikap Toleransi
Siang hari di depan rumah, Anang sedang duduk nampak menunggu seseorang.
Anang: Lama banget dia
Andil: Hay Anang, apa kabar? Udah lama nunggu ya?
Anang: Lumayan, sudah 30 menitan.
Andil: Maaf ya, tadi ban motorku bocor, harus cari tukang tambal ban dulu.
Anang: Ya sudah gapapa. Ayo kita berangkat ke gereja.
Andil: Loh, ngapain ke sana? Kaya ga ada urusan lain aja.
Anang: Kemarin kan gereja di kota habis kebakar. Aku mau kesana untuk membantu jamaah gereja bersih-bersih.
Andil: Kita kan beda keyakinan, kenapa harus ikut bantuin juga. Bukannya haram masuk kesana?
Anang: Berbeda bukan berarti tidak saling bantu membantu kan. Haram masuk gereja itu kan kalau keyakinan kita berubah, kalau enggak ya gak masalah.
Andil: Bener juga sih kamu. Kalau gitu ayo kita berangkat.
Anang: ayo
5. Naskah Drama Persahabatan: Mengutamakan Kejujuran
Pemain: Guru, Andi, Dika, Risma
Di kelas, guru meminta tugas karya tulis dikumpulkan dan diadakan ulangan dadakan.
Guru: Anak-anak, kumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin. Tugas ini adalah tugas individu, maka nilainya juga individu berdasarkan kualitas isinya. Sekarang kita adakan ulangan. Andi, bagikan.
Andi: Iya Pak.
Berjalan mengambil kertas ulangan dan membagikannya. Suasana kelas menjadi gaduh karena ulangan dadakan.
Guru: Kalian tuliskan pokok-pokok bahasan dan kesimpulan karya tulis masing-masing.
Kelas menjadi hening dan siswa fokus menulis di lembar ulangan. Sementara Pak guru sibuk mengoreksi karya tulis siswa.
Dia menemukan kejanggalan pada karya tulis Risma dan Dika. 30 menit kemudian semua tugas dikumpulkan.
Guru: Kalian semua bisa keluar untuk istirahat kecuali Risma dan Dika. Risma, Dika, sini! Kenapa tulisan bisa sama persis. Jujur sama bapak.
Dika: Saya buat sendiri pak.
Risma: Saja juga pak.
Guru: Lantas, mengapa ulangan kalian beda dengan tugas kalian?
Keduanya terdiam. Takut memulai bicara.
Guru: Baiklah, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas dan tidak mengikuti ulangan.
Dika: Maaf pak. Kalau saya berkata jujur, apakah saya akan dimaafkan?
Guru: Pasti.
Dika: Saya mendapatkan materi itu dari internet pak. Langsung saja copy paste dan tidak saya baca sama sekali. Karena itulah ulangan dan karya tulis saya tidak sama.
Guru: Kalau kamu Risma?
Risma: Saya minta tolong sama Andi, Pak. Kelihatannya dia mencari tugas dari internet.
Guru: Tolong panggilkan Andi.
Risma: Iya pak. (keluar memanggil Andi)
Andi: Maaf, Bapak memanggil saya?
Guru: Iya, saya mau bertanya. Apa benar Risma minta tolong kamu untuk mengerjakan tugasnya?
Andi: Maafkan saya pak. Risma bilang dia belum paham sama tugasnya. Terlebih lagi, dia tidak punya uang buat nyari tugas di internet. Akhirnya saya bantu buatkan tugasnya pak.
Guru: Baiklah. Kalian buat lagi tugasnya dan kumpulkan minggu depan. Sekarang silahkan keluar
Risma dan Dika: Baik pak. Terima kasih.
6. Naskah Drama Pendek 2 Orang
Di dalam kelas, Lukman dan Hakim sedang membahas sesuatu yang cukup serius.
Lukman: Kim, Sebentar lagi kan ujian, bagaimana persiapanmu?
Hakim: Ujian apa Man?
Lukman: Persiapan ujian Fisika besok siang.
Hakim: Oh, ujian fisika, aku sudah persiapan sejak kemarin malam. Aku buat ringkasan materi agar mudah buat belajar lagi nanti sore.
Lukman: Wah, bagus tuh. Aku boleh pinjam buku ringkasanmu gak? biar lebih mudah belajar nanti malam.
Hakim: Boleh kok. Ini bukunya, nanti pulang sekolah balikin ya.
Lukman: Siap, terima kasih.
Hakim: Sama-sama.
7. Naskah Drama Bahasa Jawa Nguri uri Budaya Jawa
Pemain: Paijo, Kevin, Sutiman, Karjo, Angga, Tigor
Mau bengi Paijo arep ngajak Karjo ndeleng Wayang. Nanging, Karjo ora ana. Nalika ketemu Angga, Paijo njur takon
Paijo: Ndek bengi neng endi?
Angga: Ono opo cuk, ndek bengi kok takok nang endi?
Sutiman: Ndek bengi arep diajak nonton wayang karo Paijo
Tigor: Lho, ndek bengi ana wayang kulit? seng ngomong sapa? Aku ora ngerti.
Paijo: iya ana. Gor.
Tigor: Gelo aku ora ndeleng Wayang. Koe-koe ra gelem ngandani.
Kevin ujuk-ujuk ngomong…
Kevin: Kowe arep nonton wayang kanggo opo John? Luwih becik nonton TV ning omah.
Tigor: Loh, ngawur ae omonganmu cuk. La wong ono wayang kok malah mileh nonton tv ning omah? Apa koe ngerti yen wayang kalebu salah sawijining kabudayan Jawa sing kudu dilestarekake?
Angga: Pancen bener omonge Tigor, Wayang iku budaya Jawa sing kudu dilestarekake.
Karjo: bener kui, aja nganti wayang ora dilestarekake amarga iku kalebu warisan bangsa. goblok kue Vin, yen ngomong ngono.
Kevin isih ngeyel
Kevin: Wayang ae gawe geger. Luwih becik ndeleng maneh. Tontonan wayang iku apa, ora ana sing menarik blas.
Angga: Wah edan tenan kowe Vin, suwe-suwe tak kepruk ndasmu. Kowe wong Jawa kok ora gelem ngerti budayane dhewe.
Karjo: Gendeng tenan kowe Vin.
Sutiman: Lha piye? Wayang iku budayane dhewe, kok dicela?
Angga: Nek uteke ora kebak ya ngene, Budaya minangka identitas nasional malah dihina.
Paijo: Vin, saiki aku takon, bisa?
Kevin: Apa?, kue arep takon apa?
Paijo: Kowe karo pacarmu seneng opo ora?
Kevin: Ora.
Paijo: Terus apa sing gawe kue seneng karo arek’e?
Kevin: Awale aku ngira Resti iku arek wedok sng ra genah. Nanging suwe-suwe dheweke nduweni sifat sing terpuji, akhire aku seneng.
Paijo: Podo. Sampean ora seneng karo wayang amarga ora ngerti sejarahe. Coba sinau sejarah wayang, mesti seneng.
Kevin: Bener omonganmu cuk.
8. Contoh Teks Drama tentang Belajar Online
Virus Corona yang telah menyebar kemana-mana, tak terkecuali di Indonesia.
Rizal: Rul, Virus Corona sudah menyebar kemana-kemana, kamu sudah tahu?
Ruli: Iya Zal, gak enak banget apa-apa tidak boleh dikerjakan. Bahkan ke sekolah saja tidak boleh.
Rizal: Memang Rul, tapi kan kita bisa belajar online. Jadi walaupun sekolah tidak masuk tapi belajar tetep jalan.
Ruli: Iya sih Zal, Bapak ibu guru sudah memberikan tugas pada kita untuk dikerjakan di rumah.
Rizal: Bapak Ibu Guru kita bertujuan baik agar kita tidak ketinggalan pelajaran dan juga tidak tertular virus.
Ruli: Kalau begitu, aku mau minta Ayah buat ngebeliin kuota tambahan agar selama belajar online tetap lancar. Selain itu juga ketika saat belajar online aku gak paham bisa cari-cari di Internet.
Rizal: Aku juga mau minta kuota sama Mama biar dibeliin ganti kuota lagi, soalnya kadang saat belajar online sinyal q suka putus-putus.
Ruli: Bagus itu, jadi kita gak akan ketinggalan pelajaran. Ya sudah aku pamit dulu ya.
Rizal: Oke, hati-hati di jalan.
9. Contoh Drama Komedi
Menolak Tua
Setting : Rumah Kakek dan Nenek
Tokoh : Kakek, Nenek, Pak Jarwo
Dialog :
Kakek: Beb, akang buatin kopi ya.
Nenek: Jangan manggil beb, risi udah tua juga.
Kakek: Sayang, buatin kopi ya.
Nenek: Nggilani
Kakek: Ya sudah, Nek buatin kopi.
Nenek: Apa? Nenek, memangnya saya sudah tua apa, ha!
Kakek: Jadi aku manggilnya apa? Beb gak mau, sayang ogah, dipanggil Nenek marah.
Tetangga mereka, Pak Jarwo mendengar kegaduhan mereka pun langsung menyahut dari luar rumah.
Pak Jarwo: Kalian sudah tua kerjaannya bertengkar mulu. Udah kaya anak muda yang lagi pacaran aja.
Kakek: Pengennya kaya gitu terus Wo. Tapi apa daya kulit sudah keriput semua.
Nenek: Emang siapa yang kulitnya keriput. Kakek doang yang sudah tua, keriput, angkat besi saja tidak kuat.
Pak Jarwo: Dasar sudah kakek nenek, sama-sama tua tapi tidak mau mengaku.
Kakek dan Nenek: Siapa yang gak mau ngaku? Pak Jarwo yang sudah punya cucu lima masih saja gak mau ngaku sudah tua, malah berlagak sok muda.
10. Contoh Teks Drama Modern
Di sebuah SMP terdapat 4 orang siswa yang sedang duduk-duduk bahagia di depan kelas. Tetapi kebahagiaan itu sirna saat mengetahui besok akan diadakan ujian.
Rika: Udah pada belajar buat ulangan besok?
Riko: Belum
Jaka: Astaga, parah pisan euy
Rika: Gila! Kalau nanti nilai ulanganmu jelek bisa kena hukuman.
Adit: Alah, paling juga cuma disuruh bersihin WC doang.
Jaka: Kali ini hukumannya bukan cuma itu. Bagi yang nilainya jelek diwajibkan mengikuti kelas tambahan setelah pulang sekolah. Kalau kamu sudah persiapan, Rika?
Rika: Sudah dong. Siapa dulu dong, Rika (Sambil menyombongkan diri)
Mereka pun melakukan taruhan, siapa yang mendapatkan nilai paling besar akan dianggap menang dan bisa memerintah yang kalah.
Rika berusaha keras mengingat-ingat dan mencatat rangkuman pelajaran, Sementara Riko pun berjuang keras membuat contekan.
(Mulai Ujian)
Pak Herman: baiklah anak-anak, silahkan tas dan bukunya taruh di depan kelas dan ambil lembar soalnya satu per satu.
Riko: Kalau soal ini mah gampang
Pak Herman: Anak-anak, Bapak keluar dulu. Kalian jangan ribut, jangan menyontek dan bertanya pada teman kalian.
Riko: Rencana dimulai (membuka lembar contekan). Ini bukan, terus yang ini juga bukan. Nah ini dia (membuka kertas dari celah ikat pinggangnya).
Riko menyelesaikan ulangannya dan merebahkan diri di kursi.
Esoknya
Pak Herman: Ini nilai kalian, silahkan dilihat lagi (membagikan kertas)
Rika: Alhamdulillah aku dapat 90
Jaka: Aman, dapat 75. Lumayan naik 10.
Adit: Aduhh, kurang dikit lagi, cuma dapat 60
Riko: Loh, kenapa aku cuma dapat 40?
Pak Herman: Kenapa? kamu cuma mengerjakan soalnya cuma sampe nomor 10 saja. Coba balik lembar soalmu, masih ada nomor 11 sampai 25.
Riko: Apa? Masih ada lagi?
Rika: Hahahah kalian kalah. Sekarang aku perintahkan Roy untuk tidak nyontek.
Pak Herman: Apa Riko? Kamu menyontek? Baiklah nilai mu saya kurangi 10 point.
Akhirnya Riko meminta maaf dan berjanji untuk tidak menyontek lagi.
11. Naskah Drama Cerita Rakyat
Keong mas merupakan cerita rakyat Jawa Timur yang menceritakan kisah percintaan antara Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati.
Dikisahkan terdapat seorang Raja bernama Kertamarta dengan dua orang putrinya Candra Kirana dan Dewi galuh. Raja berniat menikahkan salah satu putrinya dengan Raden Inu Kertapati. Namun Dewi Galuh tidak menrimanya dan berniat mencelakai Candra Kirana.
Akhirnya Dewi Galuh pun meminta bantuan penyihir jahat untuk mencelakai Candra Kirana.
Lantas bagaimana kelanjutannya? Yuk simak kelanjutan cerita rakyat keong Mas yang dibuat naskah drama dalam bentuk pdf di sini.
12. Naskah Drama Persahabatan Singkat Musuh Jadi Teman
Tokoh:
Rita: Siswa baru SMP, Baik hati, suka berteman
Erwin: Siswa SMP, jahil, sombong
Riris: Siswa SMP, pintar, agak sombong
Ardit: Siswa SMP, nakal, sombong
Pak Guru: Tegas, suka memaafkan
Siswa sekelas:
Suatu hari di sekolah, Rita bertemu dengan 3 sekawan Erwin, Riris dan Ardit.
Rita: Hai, boleh kenalan gak?
Erwin: Ish…. (sinis)
Riris: Hai, kamu anak pindahan itu ya.
Rita: Iya, ada apa ya?
Riris: Cuman nanya doang.
Erwin dan Ardit meninggalkan Riris yang asik berbincang dengan Rita. Setelah itu Riris pergi menemui Erwin dan Ardit
Erwin: Wih sudah akrab sama anak baru
Riris: Apaan Win. cuma ngobrol doang. Dia kan masih asing dengan sekolah ini.
Ardit: Gue ada ide buat memberikan perkenalan ala kita.
Erwin: Setuju
Penasaran dengan ide perkenalan mereka kepada Rita? Kalian bisa mendownload contoh drama singkat PDF nya di sini.
Nah itu tadi contoh teks atau naskah drama yang bisa kalian jadikan referensi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu mengikuti bosmeal.com agar kalian tidak ketinggalan informasi-informasi menarik setiap harinya.