Indonesia memiliki banyak sekali kumpulan contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. Ada dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Selatan & Utara, Kalimantan Barat & Tengah hingga Papua.
Bentuk cerita dan tokohnya sangat beragam. Ada yang bercerita tentang binatang seperti Si Kancil, terjadinya suatu daerah seperti asal mula Danau Toba, Sangkuriang, sampai mitologi jaman dahulu seperti Timun Emas.
Semua dongeng cerita rakyat nusantara mengandung nilai dan pesan moralnya yang sangat bagus untuk anak-anak.
Jadi, menceritakan tentang cerita rakyat Indonesia kepada mereka bisa jadi salah satu cara untuk mengajarkan nilai moral yang baik dengan cara yang menyenangkan.
Berikut ini beberapa kumpulan judul ringkasan contoh cerita rakyat pendek di nusantara Indonesia yang bagus.
Ringkasan Cerita Rakyat Nusantara
Apa yang dimaksud dengan cerita rakyat adalah kisah yang asalnya dari masyarakat jaman dahulu lalu diceritakan kepada generasi penerus nya secara turun temurun di suatu negara atau wilayah tertentu.
Dongeng cerita rakyat dan lagu atau tarian tradisional merupakan contoh dari kebudayaan tradisional yang harus kita jaga.
Orang terdahulu menceritakan secara lisan dan dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga anak-anak senang sekali mendengar ceritanya.
Namun karena disampaikan secara lisan, seringnya menimbulkan bermacam macam yang berbeda versi.
Seiring perkembangan jaman, sekarang banyak yang ditulis dalam bentuk buku cerita rakyat nusantara, bahkan ada yang diterjemahkan juga ke dalam Bahasa Inggris.
Keong Mas
Keong Mas merupakan salah satu cerita rakyat Jawa Timur. Kisah keong mas sendiri menceritakan tentang dua putri yang sangat cantik bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh.
Dikisahkan dalam cerita rakyat keong mas terdapat pangeran yang sangat tampan bernama Raden Inu Kertapati. Sang pangeran berniat untuk meminang putri Candra Kirana.
Namun Dewi galuh merasa iri maka dia meminta bantuan tukang sihir untuk merubah candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikkan dan membuat pangeran menjauhinya.
Akhirnya penyihir jahat itu merubah candra Kirana menjadi keong mas dan membuangnya ke sungai.
Diceritakan jika keong mas ditemukan secara tidak sengaja oleh nenek tua ketika sedang mencari ikan di sungai. lantas nenek tersebut memelihara keong mas yang indah itu.
Sementara itu pangeran Inu terus mencari tunangannya dengan keyakinan jika putri Candra Kirana masih hidup.
Di dalam perjalanan mencari putri Candra Kirana, banyak gangguan yang merintangi pangeran. Hingga suatu hari pangeran sampai di Desa dadapan dan tanpa sengaja melihat keong mas yang berubah menjadi Candra kirana.
Akhirnya pangeran Inu Kertapati pun menemukan Candra Kirana dan patahlah kutukan dari nenek sihir.
Di akhir cerita keong mas mengatakan jika putri candra Kirana bersama nenek tua itu pergi ke Kerajaan dan menceritakan semua kejahatan yang dilakukan Dewi Galuh.
Akhirnya karena takut akan hukuman, Dewi Galuh melarikan diri ke hutan dan Pangeran beserta putri Candra Kirana hidup dengan bahagia.
Di dalam cerita keong mas dapat diambil pesan moral jika serapat-rapatnya tidak kejahatan pasti akan terbongkar juga. Jangan pernah iri hati, dengki karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Asal Usul Reog Ponorogo
Kesenian reog ponorogo sangat erat kaitanya dengan cerita rakyat Jawa Timur. Cerita ini berkisah tentang seorang putri cantik dari Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Sanggalangit.
Dikisahkan jika Dewi Sanggalangit hanya akan menikah dengan orang yang mampu membuat pertunjukan hewan berkepala dua lengkap dengan 140 penunggang kuda kembar. Diceritakan selanjutnya jika hanya ada dua orang yang menyanggupinya, yakni Raja Singabarong dan Raja Kelana Swandana.
Raja Kelana Swandana sudah mengumpulkan semua persyaratan yang diajukan sang putri. Hanya saja dia belum bisa mendapatkan hewan berkepala dua. Dia hanya memiliki merak yang sangat indah dengan harapan dapat meluluhkan hati putri.
Di tengah perjalanan Raja Singabarong mencegat rombongan Raja Kelana Swandana hingga terjadi pertempuran yang banyak menumbangkan anak buah Raja Kelana Swandana.
Saat itu Raja Singabarong berubah wujud menjadi singa buas. Tiba-tiba merak milik raja Kelana hinggap di badan singa itu hingga membuatnya terlena. Raja Kelana pun mengambil cambuk saktinya dan mengarahkannya pada singa ganas dan merak itu.
Keduanya bersatu menjadi hewan berkepala singa dan merak. Akhirnya semua persyaratan sudah lengkap. Raja pun mempersembahkan semua persyaratan kepada sang putri.
Putri pun takjub dengan semua pertunjukan yang diberikan oleh Raja Kelana Swandana.
Akhirnya Putri Sanggalangit pun menerima pinangan Pangeran Kelana. Sejak saat itu pertunjukan yang disajikan Pangeran Kelana disebut dengan Reog Ponorogo.
Cerita Rakyat Jawa Barat Sangkuriang
Cerita Sangkuriang merupakan salah satu cerita rakyat Nusantara yang sangat populer. Cerita asal Jawa Barat ini juga dikenal dengan legenda Asal usul Gunung Tangkuban Perahu.
Di dalam cerita Tangkuban Perahu mengisahkan tentang seorang anak bernama Sangkuriang yang berniat menikahi ibunya sendiri Dayang Sumbi.
Akan tetapi Dayang Sumbi berusaha menolak lamaran anaknya sehingga mengajukan persyaratan untuk memberatkannya.
Dayang Sumbi mengajukan syarat untuk membendung sungai Citarum dan dibuatkan sebuah sampan besar diatasnya serta semua itu harus siap sebelum fajar. Sangkuriang pun menyanggupinya.
Tanpa diduga, Sangkuriang sudah hampir menyelesaikan semua persyaratannya. Dayang Sumbi yang khawatir kemudian meminta petunjuk kepada Dewa.
Dia kemudian menyebarkan boeh rarang (Kain putih hasil tenunan) dan memaksa ayam untuk berkokok di tengah malam.
Sangkuriang yang mengetahui siasat itu akhirnya marah besar dan menendang sampan hingga terlempar jauh lalu terbalik. Akhirnya menjelmalah perahu itu menjadi gunung Tangkuban Perahu.
Di dalam cerita Sangkuriang dapat diambil pesan moral bahwa jangan pernah berbohong dan menipu untuk kepentingan sendiri.
Selain itu jangan pernah memaksakan kehendak kepada orang lain. Saling menghargai dan bersedia menerima pendapat orang lain adalah sifat yang terpuji.
Cerita Rakyat Bahasa Jawa
Cerita Candi Prambanan merupakan salah satu cerita rakyat Jawa Tengah Yogyakarta yang sangat populer di masyarakat. Dalam cerita singkat tersebut terdapat pesan moral di dalamnya sehingga sangat cocok dibaca oleh semua kalangan.
Di bawah ini terdapat cerita rakyat Roro Jonggrang dengan bahasa Jawa yang bisa dijadikan referensi.
Bandung Bondowoso lan Roro Jonggrang
Ing jaman rumiyin wonten kerajaan ing Prambanan ingkang kagungan putri ingkang ayu asma Roro Jonggrang. Bondowoso utawa sing dikenal kanthi jeneng Bandung Bondowoso seneng karo dheweke lan nduweni niat arep rabi karo putri.
Nanging, amarga Roro Jonggrang ora seneng karo Bandung Bondowoso, Purti menehi syarat kanggo mbangun sewu candhi ing wayah wengi. Pranyata Bandung Bondowoso sarujuk.
Kanthi bantuan jin lan roh, Bandung Bondowoso wis meh ngrampungake syarate putri. Putri Roro Jonggrang gugup lan kesusu nimbali para dayang kraton supaya ngobong jerami ing sisih wetan lan nyumerepi lesung banter lan nyiram kembang arum.
Tujuane supaya jago tangi lan kluruk nuduhake wayah esuk.
Bandung Bondowoso sing ngerti siasat licik dadi emosi senajan isih kari siji candi.
Bandung Bondowoso sing emosional langsung ngutuk Putri Roro Jonggrang dadi patung kanggo ngrampungake sewu candi kanggo ngrampungake.
Pramila Candhi Prambanan misuwur kanthi nama candhi sewu.
Pesan moral sajrone cerita Roro Jonggrang soko Jawa Tengah Roro yaiku aja nganti tumindak ala amarga ora disenengi wong akeh lan bakal disingkiri. Uga, aja ngapusi amarga ngapusi mung bakal ngrusak awak dhewe.
Danau Toba
Asal mula danau toba adalah cerita rakyat yang disebut dengan legenda karena diyakini kebenarannya. Banyak Masyarakat Sumatera Utara yang meyakini kebenaran dari cerita nusantara tersebut.
Berikut ini terdapat cerita rakyat Sumatera Utara danau Toba singkat yang bisa dijadikan referensi.
Pada suatu hari terdapat seorang pemuda bernama Toba yang sedang memancing ikan di sungai.
Tiba-tiba kailnya tersangkut ikan mas yang sangat indah. Alangkah terkejutnya dia melihat ikan mas yang dipegangnya berubah menjadi perempuan cantik.
Toba pun menikahi putri cantik dengan syarat tidak akan mengungkit masa lalunya kerana berasal dari ikan mas kepada siapapun.
Mereka berdua hidup dengan bahagia dan dikaruniai anak yang diberi nama Samosir. Sayangnya Samosir anak yang pemalas dan agak nakal.
Suatu hari Samosir dipaksa oleh ibunya untuk mengantarkan bekal ayahnya ke Ladang. Di tengah perjalanan karena lapar akhirnya Samosir memakan bekal itu dan menyisakan sedikit untuk ayahnya.
Saat sang ayah menerima bekal lalu membukanya, alangkah marahnya dia dan tanpa sadar berkata “Dasar anak ikan”. seketika bumi berguncang hebat dan air keluar dari tanah dengan disertai hujan lebat.
Toba pun tersadar dan sangat menyesal karena melanggar sumpah janjinya untuk merahasiakan asal usul istrinya.
Akan tetapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur, segalanya sudah terlambat. Sang istri pun berubah menjadi ikan mas. Hujan yang begitu deras dan tak mau berhenti akhirnya memunculkan danau yang disebut danau Toba.
Sementara Samosir dengan petunjuk ibunya mendaki sebuah gunung untuk menyelamatkan diri yang kemudian dikenal dengan Pulau Samosir.
Adapun pesan moral yang dapat diambil dari cerita Danau Toba adalah untuk tidak melanggar sumpah dan janji karena akan berakibat buruk pada diri sendiri dan orang lain.
Cerita Rakyat Pendek Sumatera Selatan
Si Pahit Lidah
Ada banyak cerita rakyat Sumatera Selatan, salah satunya adalah Si Pahit Lidah. Cerita ini mengisahkan tentang seorang Pangeran keturunan raksasa yang bernama Serunting.
Dia menikahi seorang gadis yang bernama Siti dan memiliki adik ipar bernama Aria Tebing. Mereka berdua membagi ladangnya menjadi dua dengan pembatas kayu. Beberapa hari kemudian tumbuhlah jamur emas dibawah pembatas ladang Aria tebing.
Ini membuat Serunting iri dan menuduh Aria Tebing membalik pembatas itu. Aria tebing pun menjelaskan dan meminta maaf berulang kali jika dia sama sekali tidak melakukannya.
Akhirnya terjadinya pertengkaran diantaranya keduanya. Aria tebing pun sadar jika dia akan dibunuh oleh Serunting, maka dia membujuk kakaknya agar memberitahu kelemahan Serunting dan berjanji tidak akan membunuhnya.
Akhirnya Aria tebing mengetahui kelemahan Serunting dan memberi tahu kelemahannya.
Singkat cerita karena kalah oleh Aria Tebing, Serunting pun pergi ke Gunung Siguntang untuk bertapa. Jika mampu menyelesaikannya dia dijanjikan oleh Dewa Mahameru akan diberikan kemampuan berupa lidahnya mengubah suatu benda sesuai keinginannya.
Dia dapat mengubah pohon menjadi batu dan sebagainya. Orang-orang menjulukinya Si Pahit Lidah.
Hingga akhirnya dia sadar dengan perbuatannya dan kata-katanya selalu manis, tetapi dia tetap dijuluki Si Pahit Lidah.
Adapun pesan moral dalam cerita asal Sumatera Selatan ini adalah untuk tidak iri kepda orang lain karena akan mencelakai diri sendiri.
Selain itu jangan menggunakan kelebihan Tuhan untuk melakukan kejahatan tetapi gunakan untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.
Asal Mula Selat Bali
Di bali terdapat salah satu cerita rakyat bali yang terkenal yakni asal mula selat Bali. Cerita ini sudah terkenal seantero nusantara. Ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Diceritakan jika pada zaman dahulu terdapat Brahmana yang bernama Sidi Mantra. Dia memiliki anak bernama Manik Angkeran.
Anaknya ini suka berjudi sehingga dia dililit banyak hutang. Untuk membayar hutang anaknya, Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung untuk meminta harta kepada Naga Besukih dan didapatkannya emas dan intan yang banyak.
Akan tetapi harta itu dihabiskan anaknya untuk berjudi lagi. Alhasil Sidi Mantra menolak membantunya.
Singkat cerita Manik Angkeran pergi menemui Naga Besukih tetapi hanya mendapatkan sedikit harta. Manik pun melukai Naga Besukih untuk mendapatkan lebih banyak harta.
Naga Besukih yang marah langsung menjilat jejak kaki Manik hingga membuatnya mati terbakar.
Sidi Mantra yang sedih lalu menemui Naga Besukih agar anaknya dihidupkan lagi. Naga besukih bersedia asalkan Sidi Mantra berpisah dengan Manik Angkeran.
Setelah itu Sidi Mantra mengajak Manik Angkeran ke suatu tempat. Ditempat itu muncullah sumber air yang semakin besar dan dengan tongkatnya dia membuat garis untuk memisahkannya dengan anaknya.
Sekarang tempat tersebut kita kenal dengan nama Selat Bali.
Dalam cerita rakyat bali di atas dapat diambil pesan moral untuk tidak berperilaku buruk karena hanya akan merugikan diri sendiri.
Lihatlah perilaku buruk Manik Angkeran di atas yang suka berjudi. Tidak ada keuntungan dalam judi, yang hanya adalah kerugian semata. Sidi Mantra yang awalnya kaya raya menjadi miskin karena uangnya dihabiskan anaknya untuk berjudi.
Bawang Merah Bawang Putih
Bawang Merah Bawang Putih merupakan cerita rakyat Riau. Kisahnya menceritakan tentang dua orang saudara yang berbeda kepribadian serta ibu tiri Bawang Putih yang pilih kasih.
Bawang Merah memiliki kepribadian yang glamor, sombong, malas dan iri. Sementara Bawang Putih memiliki kepribadian yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati.
Diceritakan jika Bawang Putih tinggal bersama ibu dan saudara tirinya yang bernama Bawang Merah.
Ayah dan ibu kandung Bawang putih sudah tiada. Setiap hari Bawang putih mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya pembantu.
Hingga suatu hari ketika Bawang Putih mencuci pakaian di sungai, tiba-tiba kain ibunya hanyut terbawa arus.
Karena takut dimarahi oleh ibu dan juga saudara tirinya, akhirnya bawang Putih pun terus SIngkat cerita bawang putih tiba di sebuah gubuk yang dihuni nenek tua. Ternyata kain itu ditemukan oleh nenek tersebut.
Dia mau mengembalikannya dengan syarat Bawang Putih mau menemaninya selama seminggu. Bawang putih pun menyetujuinya.
Ibu tiri yang melihatnya langsung merampas perhiasan itu dan bertanya bagaimana cara mendapatkannya.
Akhirnya Bawang Merah mengikuti petunjuk cerita bawang putih dan bertemu dengan nenek tua di sebuah gubuk. Tetapi bawang merah hanya bermalas-malasan di dalam gubuk itu.
Hingga saatnya pulang dari gubuk tua, dia meminta labu seperti saudari tirinya.
Akhirnya dia memilih labu yang paling besar dan bergegas pulang. Siapa sangka begitu dibuka ternyata isinya ular berbisa, kalajengking dan hewan-hewan lainnya.
Akhirnya ibu dan Bawang Merah sadar atas kesalahannya dan meminta maaf kepada Bawang Putih.
Pesan moral yang bisa diambil dalam cerita rakyat bawang Merah bawang putih adalah untuk menjadi anak yang rajin, baik hati, sabar terhadap yang lain. jangan seperti Bawang Merah yang pemalas, pemarah dan serakah karena akan merugikan diri sendiri dan banyak orang disekitarnya.
Asal Usul Kotabumi
Kotabumi merupakan ibukota Kabupaten Lampung Utara. Nama Kotabumi sendiri sangat erat kaitannya dengan cerita rakyat lampung. Dikisahkan jika pada zaman dahulu hiduplah Raja bernama Tutur Jimat berkuasa dengan adil dan bijaksana. Ia merupakan keturunan Ratu Darah Putih.
Karena sudah terlalu tua, dia menyerahkan tahta kepada putra tertua bernama Paniakan Dalem. Kerajaan yang dipimpin semakin tentram, damai, sejahtera.
Paniakan Dalem pun menikah dan mempunyai seorang putra bernama Muhammad.
Kerajaan pun semakin berkembang dan para keturunan ratu Darah Putih semakin banyak serta menyebar kemana-mana.
Paniakan Dalem pun memikirkan cara agar mereka selalu mengenang leluhurnya.
Singkat cerita putra mahkota bertanya kepada Paniakan tentang siapa sebenarnya Kuto bumi.
Paniakan pun menjelaskan dia Kuto bumi merupakan nenek moyangnya.
Lantas putra mahkota bercerita jika dia bertemu dengan sebuah kampung dan semuanya memperkenalkan diri jika mereka adalah keturunan Kuto bumi.
Lantas dia pun mengusulkan agar nama daerah tersebut dinamakan Kuto Bumi. Tujuannya agar semua orang selalu mengenang para leluhur.
Raja pun setuju dan mengubah nama daerah tersebut menjadi Kuto bumi.
Dari cerita rakyat Lampung diatas dapat diambil pesan moral jika kita harus selalu mengingat para leluhur kita karena tanpa adanya mereka, kita bukanlah apa-apa.
Lutung Kasarung
Cerita Lutung Kasarung Bagian 1
Walapun dia anak terakhir, tapi Purbasari mempunyai sifat yang sangat baik, lemah lembut, suka menolong dan tidak pernah membenci orang.
Wajahnya pun cantik rupawan, setiap orang yang melihat pasti akan terpesona dengan kecantikannya.
Namun sifatnya ini sangat berbeda dengan sifat kakaknya yaitu Purbararang. Sifatnya sangat kejam, kasar sombong, dan suka iri dengki terhadap orang lain.
Pada suatu waktu, sang raja sudah merasa harus menurunkan tahtanya kepada salah satu anaknya.
Beliau mempunyai 7 anak yaitu Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik dan Purbaleuih.Sementara Purbasari adalah anak terakhir.
Akhirnya setelah merenung untuk memilih salah satu anaknya, Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari sebagai penerus tahta kerajaan. Karena dia mempunya perangai yang baik dan cocok sebagai pemimpin.
Purbararang merasa iri karena seharusnya dia sebagai anak sulung yang pantas dijadikan menjadi penerus tahta kerajaan.
Setelah itu, Purbararang meminta tunangannya yang bernama Indrajaya untuk mengutus seorang nenek sihir agar Purbasari bisa diusir dari kerjaan.
Akhirnya nenek sihir itu menyuruh Purbarraang agar menyemburkan suatu zat berwarna hitam ke wajah dan badan Purbasari.
Setelah disemburkan, tubuh dan wajah Purbasari langsung berubah menjadi buruk rupa. Timbul bintik hitam di sekujur kulitnya.
Purbararang berkata bahwa dengan keadaan seperti itu, Purbasari tidak pantas menjadi ratu Kerajaan Pasir Batang.
Akhirnya ia mengutus Uwak Batara yang merupakan penasihat istana untuk mengasingkan Purbasari ke hutan yang terpencil.
Cerita Lutung Kasarung Bagian 2
Pangeran Guruminda hanya ingin menikahi gadis yang kecantikannya sama dengan kecantikan ibunya, Sunan Ambu.
Kalau Guruminda ingin mendapatkan gadis yang cantiknya melebihi Sunan Ambu, dia harus turun kedunia manusia.
Selain itu, Guruminda harus menyamar jadi seorang lutung di dunia manusia. Akhirnya dia pun setuju.
Setelah beberapa waktu hidup di dunia, Guruminda mengetahui sifat jelek Purbararang dan membuat ulah di Kerajaan Pasir Batang.
Purbararang murka, dan mengutus Uwak Batara untuk membuang lutung jelmaan Guruminda di hutan.
Uwak Batara mengantar si lutung ke tempat Purbasari diasingkan dan meminta si lutung untuk menjaganya.
Akhirnya Si lutung menyukai Purbasari karena sifat baik dan lembutnya. Sementara Purbasari menyukai si lutung karena sifat tanggung jawab dan kecerdasannya.
Tanpa sepengetahan Purbasari, si lutung meminta ibunya untuk membuatkan dia telaga yang indah untuk tempat mandi Purbasari.
Setelah mandi di Jamban Salaka, tubuh Purbasari yang sebelumnya penuh dengan bintik hitam, akhirnya kembali mulus seperti semua dan nampaklah kecantikannya.
Kabar hilangnya kutukan Purbasari akhirnya sampai juga ke telinga Purbararang. Dia sangat marah dan ingin menantang kembali Purbasari.
Kalau dia yang menang, Purbasari harus dihukum mati agar tidak jadi ratu lagi. Purbararang mengajak adu panjang rambut dan Purbasari yang akhirnya menang.
Purbararang memberi tantangan lagi, apabila tunangannya lebih tampan daripada kekasih Purbasari, maka Purbasari harus dihukum mati.
Purbasari tetap ingin mengakui Lutung Kasarung sebagai kekasihnya.
Seketika itu, Lutung Kasarung terharu dan meneteskan air mata. Tiba-tiba dia berubah menjadi seorang pangeran yang tampan dan gagah. Semua orang yang menyaksikan kaget.
Akhirnya Purbararang mengakui kekalahannya dan menyerahkan kembali tahta kerajaan kepada Purbasari.
Kisah cinta Purbasari dan si lutung jelmaan pangeran Guruminda pun tetap berjalan bahagia, mereka menjadi Raja dan Ratu Kerajaan Pasir Batang.
Baca Lanjut: Contoh Cerpen Terbaik
Cerita Rakyat Malin Kundang
Mereka tinggal di perkampungan nelayan Pantai Air Manis. Mereka berdua saling menyayangi. Mande Rubayah membesarkan Malin Kundang dengan cinta dan sepenuh hatinya.
Setelah Malin dewasa, ia ingin sekali merantau. Kebetulan waktu itu ada kapal besar yang berlabuh di Pantai Air Manis dan akan berangkat berlayar.
Malin ingin ikut kapal itu. Namun sayangnya, Mande Rubayah tidak mengizinkan Malin ikut merantau karena takut terjadi sesuatu yang ,membahayakan anaknya di perjalanan.
Malin Kundang tetap bersikeras ingin merantau.Dia berjanji kepada ibunya untuk segera kembali dan mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
Akhirnya ibunya setuju dan membekali nya dengan sebungkus nasi dan tujuh lembar daun pisang.
Tahun demi tahun dilalui Mande Rubayah sendirian menunggu dan berharap anaknya Malin segera kembali pulang dengan selamat. Namun sampai dia menua, berjalan membungkuk, tapi Malin tak kunjng kembali.
Hingga pada akhirnya Mande Rubayah bertemu dengan nahkoda kapal yang dulu dinaiki oleh Malin Kundang.
Nahkoda itu memberi kabar berita gembira kalau Malin Kundang sudah menikah dengan anak dari saudagar yang kaya raya.
Mendengar kabar itu, Mande Rubayah sangat senang dan tetap berharap Malin segera pulang menemuinya.
Selang beberapa hari, ada sebuah kapal mewah dan turunlah sepasang suami istri muda dan kaya turun dari kapal itu.
Semua orang terkesima dengan pasangan suami istri itu. Mande Rubayah pun menghampiri, dan ternyata laki-laki yang turun bersama istrinya dari kapal mewah itu adalah Malin Kundang. Anaknya yang sudah lama ia tunggu kepulangannya.
Mande Rubayag langsung memeluk anaknya. Namun pelukan Mande Rubayah ditolak mentah-mentah oleh Malin Kundang.
Ia tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya. Bahkan ia menghina ibunya perempuan miskin dan kotor, ia berkata tidak mungkin ibunya seperti itu.
Mande Rubayah sangat sedih dan menangis. Dia pun berdoa dan berkata pada Tuhan, apabila laki-laki itu bukan anaknya. Ia memohon maaf, tapi apabila laki-laki itu benar anaknya, ia ingin Tuhan menunjukkan keadilanNya.
Benar saja, saat Malin Kundang dan istrinya berlayar kembali pulang, tiba -tiba langit berubah menjadi gelap, hujan deras, dan ombak besar menerjang kapal mewah itu.
Semua orang di kapal mewah itu termasuk Malin Kundang, tenggelam dan kapal itu hancur berkeping-keping.
Keesokan harinya, orang-orang menemukan batu menyerupai seseorang yang bersujud minta ampun, dan dipercayai batu itu adalah Malin Kundang yang dikutuk karena durhaka terhadap ibunya.
Cerita Rakyat Batu Menangis dari Kalimantan Barat
Batu Menangis
Di suatu desa yang terpencil di pedalaman Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak perempuannya yang sangat cantik rupanya.
Namun sayangnya, perilakunya tidak secantik parasnya. Ia sering memakai pakaian bagus, tapi ibunya hanya memakai baju compang-camping, padahal ibunya sudah bekerja keras untuk menghidupi anaknya.
pada suatu hari, sang ibu dan anak perempuannya berjalan ke pasar desa. Di sepanjang jalan, setiap laki-laki mengagumi kecantikan parasnya.
Tapi para laki-laki itu juga penasaran, sia wanita tua miskin yang berjalan di sampingnya. Lalu setiap mereka bertanya wanita tua itu siap, si anak perempuan itu menjawab kalau dia adalah pembantunya.
Ibunya sangat sakit hati mendengar perkataan anak perempuannya. Akhirnya dia berhenti berjalan dan berdoa agar Tuhan menghukum anaknya yang sudah durhaka karena tidak mengakui ibunya sendiri.
Tiba-tiba kaki anak perempuan itu berubah menjadi batu, dia menangis ketakutan dan meminta maaf kepada ibunya.
Tapi semua sudah terlambat, perlahan seluruh tubuhnya berubah menjadi batu, dan air matanya masih keluar. Sampai sekarang, batu itu masih ada dan disebut Batu Menangis.
Si Kancil dan Pak Tani
Kebetulan di dekat hutan, ada sawah Pak Tani yang menanam timun. Si Kancil tergiur untuk memetik dan memakannya. Namun Pak Tani tidak mengijinkan Kancil mengambil timun di sawahnya.
Si Kancil punya ide untuk mengambil timun secara diam-diam di sawah Pak Tani. Dia mengendap-endap dan hampir sedikit lagi bisa memetik timun incarannya.
Tapi sayangnya Pak Tani datang lalu memukul dan menangkap Si Kancil. Si Kancil pura-pura mati lalu Pak Tani membuang tubuhnya di jurang dekat sawah. Setelah dilempar Pak Tani, Si Kancil langsung lari terbirit-terbirit.
Keesokan harinya, Si Kancil masih ingin mendapatkan timun dari sawah Pak Tani. Dia datang lagi ke sawah Pak Tani,dari jauh dia melihat seseorang sedang menjaga sawah Pak Tani.
Setelah dilihat semakin dekat, ternyata itu hanya orang-orangan sawah. Si Kancil sama sekali tidak takut dengan orang-orangan sawah.
Tapi tunggu, saat Si Kancil memegang orang-orangan sawah itu, tangannya tidak bisa lepas. Ternyata Pak Tani sudah memberi getah yang lengket di permukaan orang-orangan sawah tersebut.
Selang beberapa menit, Pak Tani menghampiri dan tersenyum senang karena dia bisa menangkap Si Kancil.
Dia mengatakan kepada Si Kancil kalau dagingnya akan dijadikan jamuan makan malam nanti bersama keluarganya. Pak Tani membawa Si Kancil ke kandang ayam agar tidak kabur lagi.
Sorenya, tiba-tiba anjing peliharaan Pak Tani lewat. Si Kancil mengajak bicara si anjing. Dia menipu anjing kalau Pak Tani akan mengajak Si Kancil pesta makan malam dan si anjing tidak diajak Pak Tani.
Otomatis Si anjing iri dengan Si Kancil. Lalu Si Kancil berkata, kalau si anjing mau menggantikan Si Kancil di kandang ayam itu. Pak Tani pasti akan melihat si anjing dan mengajaknya pesta makan malam.
Akhirnya si anjing bersedia dan menggantikan posisi Si Kancil di kandang ayam. Akhirnya Si Kancil bisa keluar dari rumah Pak Tani dan kembali ke hutan lagi.
Cerita Rakyat Jawa Tengah Timun Mas
Mbok Srini sangat menginginkan seorang anak agar bisa menemani masa tuanya.
Pada suatu malam, dia bermimpi bertemu seorang raksasa besar yang menyuruhnya untuk mengambil sebuah bungkusan di sebuah pohon besar dekat rumahnya.
Keesokan harinya, Mbok Srini mematuhi perintah sang raksasa. Dia berjalan menuju sebuah pohon besar dekat rumahnya, lalu dia menemukan sebuah bungkusan yang berisi biji timun.
Menurut mimpi Mbok Srini, dia harus merawat biji timun itu sampai besar dan menjadi manusia, setelah itu raksasa akan mengambilnya kembali dan memakannya.
Seiring berjalannya waktu, biji timun itu tumbuh dengan baik dan berubah menjadi seorang anak gadis yang cantik jelita. Mbok Srini memberinya nama Timun Mas. Mereka hidup dengn rukun dan saling menyayangi.
Setelah Timun Mas dewasa, Mbok Srini tidak rela Timun Mas diambil oleh raksasa. Lalu dia berinisiatif untuk datang ke seorang petapa tua.
Dia meminta bantuan agar bisa melawan sang raksasa sehingga sang raksasa tidak bisa mengambil dan memakan Timun Mas.
Sang petapa tua itu memberi Mbok Srini empat bungkusan yang masing-masing bungkusan isinya berbeda. Ada yang isinya biji timun, garam dan terasi.
Lalu Mbok Sirini memberikan bungkusan-bungkusan itu kepada Timun Mas untuk dijadikan senjata melawan sang raksasa.
Saat melawan raksasa, Timun Mas berlari sekuat tenaga agar raksasa tidak bisa menangkapnya. Sembari berlalri, Timun Mas melempar bungkusan yang berisi biji timun.
Tiba-tiba biji timun tadi berubah jadi ladang timun yang berbuah lebat sehingga menghalangi raksasa supaya tidak bisa lagi mengejar Timun Mas.
Sang raksasa terlilit batang timun dan terjatuh. Namun akhirnya setelah beberapa lama sang raksasa bisa lepas dari jeratan batang timun dan kembali mengejar Timun Mas.
Lalu Timun Mas melemparkan bungkusan kedua yang berisi jarum. Kemudain jarum tu berubah menjadi pohon bambu yang runcing dan tajam sehingga melkai kaki sang raksasa.
Tapi sang raksasa tetap kuat mengejar Timun Mas walaupun kakinya terluka.
Timun Mas melempar lagi bungkusan ketiga yang berisi garam. Lalu garam itu berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Namun seperti dua bungkusan sebelumnya, sang raksasa masih bisa melewatinya dan terus mengejar Timun Mas.
Bungkusan terakhirpun akhirnya juga dilempar Timun Mas. Bungkusan yang berisi terasi tersebut berubah menjadi kubangan lumpur.
Ketika sang raksasa melewati kubangan lumpur itu, tubuhnya tidak bisa bergerak dan tenggelam ke dalam lumpur tersebut.
Akhirnya Timun Mas bisa lolos dari sang raksasa yang akan memakannya. Timun Mas bisa hidup kembali dengan Mbok Srini dengan tenang dan bahagia.
Demikian ringkasan cerita rakyat pendek dan singkat Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Kalau versi lokal daerah Kamu dengan bahasa Jawa atau Sunda seperti apa?
Ayo ceritakan contoh cerita pendek daerah Kamu di kolom komentar ya, supaya bisa dibaca oleh banyak orang.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan kepada yang lain ya.