Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering membaca atau mendapatkan informasi. Informasi tersebut tentunya bersifat macam-macam, bisa berupa fakta dan opini. Di era informasi ini kita dituntut untuk bisa melihat perbedaan antara sebuah kalimat fakta dan opini.
Pentingnya mengetahui perbedaan antara fakta dan opini adalah agar kita mampu menyaring semua informasi yang ada, baik itu dalam bentuk video, teks atau yang lainnya. Opini yang belum tentu benar tidak perlu kita ikuti. Artinya kita harus selektif dalam menerima setiap informasi. Seperti misalnya dalam contoh teks editorial beserta fakta dan opininya.
Di artikel ini, akan membahas pengertian, ciri-ciri, perbedaan, dan contoh kalimat fakta dan opini
Pengertian Fakta
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Lebih sederhananya, fakta adalah peristiwa atau hal yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Fakta merupakan kalimat yang tidak terbantahkan lantaran pendapat satu dengan yang lainnya sama. Selain itu, fakta dapat dicek atau diverifikasi kebenarannya oleh siapapun.
Berdasarkan sumbernya, fakta dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Fakta pengamatan yaitu fakta yang dikemukakan seseorang pada suatu peristiwa pengamatan.
- Fakta pendapat yaitu fakta yang diperoleh berdasarkan pendapat seseorang berdasarkan pengamatan.
- Fakta peristiwa yaitu fakta yang terjadi pada kejadian nyata.
Ciri-ciri fakta di antaranya sebagai berikut:
- Merupakan suatu kebenaran umum.
- Menyertakan bukti berupa data-data yang akurat.
- Data berupa pernyataan atau angka-angka.
- Mengungkapkan peristiwa yang benar-benar terjadi.
- Bersifat objektif atau tidak memihak siapapun.
- Pada umumnya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Pengertian Opini
Opini menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pendapat; pikiran;pendirian. Secara sederhana opini adalah suatu pernyataan yang belum tentu benar.
Opini bisa berupa tanggapan, pendapat, atau respon seseorang terhadap suatu fakta, kejadian, atau peristiwa yang belum tentu benar. Opini lebih mengedepankan sudut pandang pribadi dan sikap seseorang.
Ciri-ciri opini di antaranya sebagai berikut:
- Kebenaran yang belum bisa dibuktikan.
- Data yang disertakan belum akurat.
- Bersifat subjektif atau cenderung memihak
- Berupa pendapat, saran, gagasan, nasihat, atau argumen pribadi.
- Bersifat spekulatif atau perkiraan.
- Biasanya menggunakan kata atau frasa berupa mungkin, rasanya, barangkali, sepertinya, tampaknya, sebaiknya, saran, pendapat, dan sebagainya.
Perbedaan Fakta dan Opini
Apa perbedaan kalimat fakta dan opini? Lebih mudahnya, berikut ini perbedaan antara kalimat fakta dan opini:
Fakta | Opini |
Dapat dibuktikan kebenarannya | Belum dapat dibuktikan kebenarannya |
Bersifat objektif | Bersifat subjektif |
Menggunakan kata yang sudah pasti | Menggunakan kata yang tidak pasti atau kira-kira(contoh: mungkin, rasanya, barangkali, sepertinya, tampaknya dll) |
Menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa | Menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. |
Pernyataan berdasarkan peristiwa nyata, riset, atau pengamatan | Pernyataan berdasarkan saran, gagasan, atau pendapat pribadi(contoh: sebaiknya, saran, pendapat, dll) |
Data bersifat akurat | Data bersifat kurang akurat |
Pendapat setiap orang sama | Pendapat setiap orang berbeda-beda |
Ketahui juga:
Contoh Perbedaan Kalimat Fakta dan Opini
1. Sumpah pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. (fakta)
2. Sayangnya masih banyak pemuda Indonesia yang belum menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 1 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 2 merupakan opini karena belum bisa dibuktikan kebenarannya. Selain itu terdapat kata sayangnya di awal kalimat, yang menunjukkan pendapat.
3. Hujan dan longsor di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat menyebabkan 60 orang meninggal dunia. (fakta)
4. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengevakuasi para korban banjir. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 3 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya dan menyertakan data berupa angka yang akurat.
- Kalimat 4 merupakan opini karena belum bisa dibuktikan kebenarannya. Selain itu terdapat frasa telah berusaha semaksimal mungkin yang menunjukkan pendapat.
5. Hari Minggu (05/01) jumlah pengungsi berkurang hingga menjadi 92.000 orang. (fakta)
6. Sebaiknya pengungsi tidak terburu-buru kembali ke rumah lantaran masih banyak tempat yang tergenang air. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 5 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya dan menyertakan data berupa angka yang akurat.
- Kalimat 6 merupakan opini karena terdapat kata sebaiknya yang menunjukkan pendapat.
7. Dalam Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) ke-50 di Israel, Tim Olimpiade Fisika Indonesia meraih 4 medali perak dan 1 medali perunggu. (fakta)
8. Pemerintah harus memberikan apresiasi setingginya untuk anak bangsa yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kanca internasional. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 7 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya dan menyertakan data berupa angka yang akurat.
- Kalimat 8 merupakakn opini karena terdapat kata harus yang menunjukkan pendapat.
9. Acara lomba Internasional Conference of Young Social Scientists (ICYSS 2019) berlangsung di Belgrade, Serbia pada 20-26 Agustus 2019. (fakta)
10. Tampaknya perwakilan Indonesia mampu memenangkan lomba Internasional Conference of Young Social Scientists (ICYSS 2019) yang berlangsung di Belgrade, Serbia. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 9 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya dan menyertakan data berupa angka yang akurat.
- Kalimat 10 merupakakn opini karena terdapat kata tampaknya yang menunjukkan pendapat di awal kalimat.
11. Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia. (fakta)
12. Banyak orang yang masih mengabaikan kesehatannya dengan tidak menjaga pola makan. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 11 merupakan fakta karena dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 12 merupakakn opini karena tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan tidak terdapat data yang akurat.
13. Di Indonesia, setiap warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak, seperti digariskan dalam Pasal 31 UUD 1945. (fakta)
14. Masih banyak anak Indonesia yang tidak memperoleh pendidikan yang layak. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 13 merupakan fakta karena dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 14 merupakakn opini karena tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan tidak terdapat data yang akurat.
15. Pemerintah Kota Banjarmasin mengajukan permintaan bantuan karena kondisi drainase ruas jalan di daerah tersebut tidak memenuhi syarat. (fakta)
16. Sebaiknya ruas jalan di Kota Banjarmasin segera diperbaiki dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah kota tersebut. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 15 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 16 merupakakn opini karena terdapat kata sebaiknya yang menunjukkan pendapat di awal kalimat.
17. Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik pada 31 Oktober 2019. (fakta)
18. Perkiraan jumlah korban dalam peristiwa gempa bumi di Kabupaten Pangandaran mencapai ratusan jiwa. (opini)
Keterangan:
- Kalimat 17 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 18 merupakakn opini karena terdapat kata yang tidak pasti, yaitu perkiraan yang menunjukkan hal yang tidak pasti di awal kalimat.
19. Telah terjadi kecelakaan tunggal di ruas Jalan Diponegoro akibat . (fakta)
20. Pengendara diimbau agar waspada dan berhati-hati saat berkendara di musim hujan. (opini).
Keterangan:
- Kalimat 19 merupakan fakta karena peristiwa nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat 20 merupakakn opini karena terdapat kata diimbau yang menunjukkan pendapat.
Demikian penjelasan terkait Perbedaan Kalimat Fakta dan Opini beserta contohnya. Semoga materi ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca sekalian. Terima kasih.