Perbedaan PPM dan IPM

Apakah kalian tahu Perbedaan PPM dan IPM ?Jika kalian mengamati spesifikasi dari suatu printer, maka kalian akan menemukan sebuah istilah dalam satuan kecepatan printer yaitu page per minute atau ppm dan juga image per minute atau ipm. 

Seperti misalnya kalian menemukan sebuah printer dengan kecepatan up to 33 ppm ada juga yang up to 10 ipm. 

Ukuran kecepatan ini pada umumnya dicantumkan pada jenis printer Inkjet dan printer Laser untuk mencetak file kebutuhan office maupun pribadi.

Setiap jenis dan seri dari suatu printer, memiliki kecepatan dan jumlah produktivitas yang berbeda-beda. Selain itu mayoritas printer yang menggunakan dua istilah yakni PPM dan IPM untuk kecepatan terkadang membuat bingung pembeli.

Pada saat pencantuman kecepatan pun, angka pada PPM cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPM. Sehingga saat dijadikan untuk promosi, kecepatan PPM ini menjadi “bahasa marketing” yang membuat printer menjadi lebih menarik dan wah.

Karena itulah, mayoritas principle printer lebih sering memakai keterangan IPM dan dilengkapi dengan data IPM agar terlihat lebih menarik.

Padahal terkadang adanya dua istilah dalam mengukur kecepatan printer membuat sebagian orang menjadi kebingungan. Dari bosmeal sendiri sebenarnya lebih nyaman jika keterangan speed printer hanya ada satu standar, baik itu ppm atau ipm. 

Sehingga dalam memahami kecepatan printer, tidak ada yang namanya double standard. 

Dari semua merk printer, sepertinya hanya Canon yang mulai konsisten menggunakan ipm pada speed printer inkjetnya. Walau memang untuk produk printer laser dan copiernya masih menyebutkan PPM.

Perbedaan PPM dan IPM

Perbedaan PPM dan IPM

 Bagaimana perbedaan IPM dan PPM? Simak penjelasannya di bawah:

Apa itu PPM ?

PPM (Page per Minute) biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan cetak file printer inkjet dan laser yang terdiri dari kombinasi teks, gambar, dan logo pada kertas A4. 

hasilnya sangat mirip saat kalian membuat surat undangan resmi di kalangan instansi pemerintah maupun swasta, atau semacam undangan surat edaran resmi kelurahan untuk warganya.

Kemudian ukuran PPM ini adalah dengan menggunakan mode pencetakan draft mode. Jadi kalian tak perlu heran jika saat mencetak dokumen dengan menggunakan mode standar atau normal, kalian tidak akan bisa mencetak dengan kecepatan PPM yang dimaksudkan.

Jika kalian perhatikan kembali, pada saat membeli printer, kalian akan menemukan keterangan di box printer, brosur, maupun spesifikasi printer bahwa kecepatan maksimal printer yang ditunjukan dengan ppm adalah mode print draft dengan file teks hitam putih. 

Selain itu, akan ada juga keterangan tambahan dengan keterangan print speed monochrome nya berapa dan print speed colour berapa. 

Hanya saja angka PPM yang tercantum di spesifikasi printer inkjet sering kali tidak tercapai saat mencetak dengan mode selain draft.

Pada printer inkjet yang masih memakai PPM pada keterangan print speed-nya. Hasil file print test yang bisa saja berbeda satu sama lain. Kemudian untuk IPM biasanya mereka akan mengikuti standar ISO/IEC 24734.

Berbeda lagi dengan printer laser yang lebih sering menggunakan keterangan PPM. Ini karena printer laser monochrome masih menjadi pilihan utama untuk mencetak cepat dokumen monochrome. 

Apa itu IPM? 

Image Per Minute atau IPM adalah standar pengukuran kecepatan cetak yang lebih universal pada print speed atau kecepatan printer yang menggunakan tiga jenis pencetakan yang distandarisasi pada dokumen teks untuk mengukur kecepatan cetak sebuah printer dan mengikuti standar ISO/IEC 24734. 

IPM akan menghitung kecepatan cetak dengan menggunakan halaman A4, ukuran 8.3 x 11.7 Inch, dicetak dalam waktu 1 menit.

Walau menggunakan isilah image, tapi nyatanya saat mencetak selembar foto kecepatannya tidak akan sama dengan apa yang dicantumkan pada printer.

IPM menghitung kecepatan cetak halaman A4 dalam waktu satu menit, baik dalam mode draft maupun normal. Oleh karena itu, angka IPM yang tercantum di spesifikasi printer cenderung lebih akurat dan mendekati kecepatan cetak yang sebenarnya.

Perbedaan PPM dan IPM

Perbedaan utama antara PPM dan IPM terletak pada standar isi file yang dicetak, keakuratan kecepatan cetak, serta mode cetak yang digunakan. 

1. Akurasi Kecepatan Cetak

Perbedaan PPM dan IPM pertama yaitu dilihat dari segi kecepatan cetak. Jika menggunakan acuan PPM, kecepatan cetak saat praktik seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi. Terutama jika file yang dicetak memiliki konten beragam. 

Namun, dengan acuan IPM, kecepatan cetak yang didapat akan lebih mendekati spesifikasi printer.

2. Mode Cetak

Perbedaan IPM dan PPM selanjutnya yaitu dilihat dari alat ukuran kecepatan cetak. Pada PPM memakai ukuran kecepatan cetak dengan mode draft sehingga angkanya terlihat cukup tinggi. 

Sementara IPM akan menampilkan ukuran kecepatan cetak dalam versi mode draft atau normal. Jika IPM hanya menampilkan satu versi saja, maka keterangan tersebut biasanya mengacu pada pemakaian mode normal.

3. Isi File yang Dicetak

Perbedaan PPM dan IPM selanjutnya yaitu dilihat dari file yang dicetak. Ukuran kecepatan PPM tidak selamanya bisa digunakan sebagai acuan kecepatan cetak.

Terlebih lagi saat printer digunakan untuk mencetak file dengan berbagai macam isi dan ukuran.

Berbeda lagi jika memakai acuan kecepatan IPM, ada kemungkinan besar ukuran kecepatan ini akan lebih mendekati atau sesuai dengan kecepatan printer yang tercantum pada spesifikasi printer.

Selain itu, pengujian ukuran kecepatan dengan PPM ini tidak mengacu pada suatu standar ukuran tertentu yang kemungkinan besar berbeda-beda. Semua tergantung kebijakan masing-masing dari merk. 

Beda halnya dengan pengujian ukuran kecepatan IPM yang memakai standar ISO/IEC 24734. Pengukuran IPM walau memakai alat ukur masing-masing merk pun akan menghasilkan angka yang sama dan menggunakan file dari acuan yang sama. 

Fitur untuk Meningkatkan Produktivitas

Selain kecepatan cetak, beberapa fitur lain juga dapat meningkatkan produktivitas, seperti:

  1. Pencetakan dua sisi (duplex printing) untuk menghemat penggunaan kertas.
  2. Pencetakan tanpa batas (borderless printing) untuk mencetak foto atau gambar hingga ke tepi kertas.
  3. Layar LCD untuk memudahkan navigasi dan pengaturan printer.
  4. Auto Document Feeder (ADF) untuk memindai atau menyalin dokumen dengan banyak halaman secara otomatis.

Setelah mempertimbangkan semua faktor ini, kalian akan memiliki gambaran yang lebih baik tentang kecepatan cetak yang kalian perlukan dari printer bisnis kalian. 

Pilih model yang dapat menangani volume kalian dan memenuhi tenggat waktu. Dengan demikian, kalian akan dapat bekerja lebih efisien dan menyelesaikan lebih banyak hal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan

Perbedaan IPM dan PPM

Ada beberapa hal yang perlu diingat saat menentukan kecepatan cetak yang kalian butuhkan:

  1. Jumlah karyawan dan volume cetak: Semakin banyak karyawan yang kalian miliki, semakin tinggi volume cetak dan semakin cepat kebutuhan printer kalian.
  2. Jenis dokumen yang dicetak: Jika kalian terutama mencetak dokumen teks, kalian tidak memerlukan kecepatan cetak setinggi, jika kalian mencetak dokumen yang sarat grafis seperti materi pemasaran atau presentasi.
  3. Proyek sensitif waktu: Jika ada proyek yang perlu diselesaikan dengan cepat, kalian memerlukan printer yang dapat menangani volume dan menghasilkan hasil berkualitas tinggi secara tepat waktu.

Pertimbangan Kecepatan vs Kualitas

Dalam memilih printer inkjet, perlu dipertimbangkan keseimbangan antara kecepatan cetak dan kualitas cetak. 

Printer dengan kecepatan cetak tinggi seringkali menghasilkan kualitas cetak yang lebih rendah. sedangkan printer dengan kualitas cetak tinggi cenderung memiliki kecepatan cetak yang lebih lambat.

Untuk kebutuhan bisnis atau pencetakan volume tinggi, kecepatan cetak menjadi prioritas utama.

Namun, jika kalian sering mencetak foto atau grafik beresolusi tinggi, kualitas cetak menjadi faktor yang lebih penting. Pertimbangkan jenis dokumen yang paling sering kalian cetak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalian.

Penutup

Dari penjelasan diatas, sebaiknya kalian jangan terlalu percaya printer itu memiliki kecepatan cetak yang tinggi, tanpa melihat catatan atau tanda kutip pada data spesifikasi printer, khususnya untuk produk printer inkjet di segmen entry dan middle level. 

Selain itu, jika kalian terlanjur membeli printer dan ternyata kecepatannya tidak sesuai dengan yang tertera di website, browsur ataupun kemasannya, jangan komplain pada penjualnya ya.

Sebaiknya kalian perhatikan detail catatan spesifikasinya. Sampai jumpa di artikel teknologi lainnya dan semoga bermanfaat.

Leave a Reply