Cerita Pendek Cinta

Ada banyak kumpulan contoh cerpen yang bertebaran di Internet. Salah satunya adalah kumpulan cerita pendek cinta baik itu berbentuk romantis, sedih, lucu hingga pandangan pertama. Salah satu contohnya seperti di bawah ini!

Cerita Pendek Cinta

Terlambat

Pada pagi itu ada seorang gadis yang sedang berlari dan nampak menghindari kejaran seseorang di koridor kampus.

“Nana berhenti!” Teriaknya tetapi tidak dihiraukan oleh gadis itu. Setelah kelelahan berlari, akhirnya dia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.

Alangkah kagetnya dia ketika menegakkan badannya tiba-tiba dia melihat seseorang di depannya.

“Kak Dian” Gumamnya. Saat kekagetannya belum reda, dia sudah dikagetkan dengan panggilan keras seseorang di belakangnya.

“Kenapa sih kakak masih mengejarku terus? Aku kan sudah bilang jika sudah punya pacar. Kakak bisa cari cewek lain yang lebih cantik daripada aku.” 

Kenapa sih kakak masih terus ngejar-ngejar cewek gak jelas kaya aku. Aku tuh heran banget sama kakak. Apa ada yang meletin kakak sampai gak bisa lihat mana cewek cantik dan nggak sih?” Gerutu Nana pada Angga yang terus mengejarnya.

“Aku gak bisa. Na,” Jawab Angga tak mau kalah.

“Kenapa tidak bisa Kak? Apa karena aku gak nunjukin siapa pacar aku sama kakak?”

“Yups” disertai dengan anggukan.

“Yakin kakak ingin mengenal pacarku?”

“Yakin”

Perkenalan Dengan Dian

Seketika saja Nana menarik tangan Dian yang berdiri di belakangnya. Dian yang semula hanya menjadi penonton tiba-tiba dipaksa berubah menjadi aktor.

“Karena kak Angga mau tau siapa pacarku, kenalin ini pacarku, kak Dian. Kenalkan? Gak mungkin deh kalau kakak gak kenal. Kalian kan satu angkatan. Dia juga ketua DEMA.

Seketika Angga mengalihkan pandangan ke Dian untuk meminta kejelasan. 

“Oh, jadi ini ya orang yang katanya sering banget ngejar-ngejar pacarku?” Tanya Dian sambil merangkul bahu Nana hingga membuatnya tegang.

“Maaf telah mengganggu pacarmu, aku berjanji tidak akan menemuinya lagi,” Kata Angga kecewa.

“Aku tidak masalah dia berteman dengan siapapun, asalkan teman itu tidak membuatnya risih. Iya kan, sayang?” Tanyanya pada Nana.

“I-iya sayang”

“Hm… terima kasih. Aku permisi” Kata Angga sambil melangkah pergi.

Selepas kepergian Angga, Nana pun dapat bernafas dengan lega. Dari situlah kemudian Dian dan Nana mulai berkenalan dan saling akrab.  

Nana pun selalu teringat kata Dian “Jangan suka datang dan pergi sesuka hati. Itu tidak baik“ 

cerita pendek cinta sejati: Terlambat

Tuttttt……………tutttt…………..tuttt…

Nana meraih ponselnya yang berbunyi sangat keras.

“Halo, siapa ya? Tanya Nana dengan mata yang masih terpejam.

Siapa-siapa? Kamu jam segini masih tidur?” Tanya seseorang di seberang dengan nada tinggi.

Seketika mata Nana terbuka lebar dan langsung terperanjat mendengarnya. Dian pun menyindir dan sedikit memarahi Nana karena telat bangun.

“Aku tunggu di kampus. Jam 09.30 kamu sudah harus sampai kampus” 

Iya iya sayang, bawel amat” Memutuskan sambungan teleponnya.

Nana pun menatap layar ponselnya yang sejenak menampilkan nama “My Honey Dian”, ketua DEMA yang terkenal sangat menghormati waktu ini sudah empat bulan mengisi harinya.

Dia pun tersenyum saat mengingat perkenalannya dulu.

Flashback

Nana berkata sambil melipat tangannya di hadapan Dian “Aku rasa tadi kita ketemu secara tidak sengaja”

“Lalu, pengakuan jika aku adalah pacarmu itu juga tidak di sengaja?” Sindir Dian.

“Kalau tadi itu terpaksa”

“Kalau begitu kamu harus membayar keterpaksaan tadi”

“Caranya”

“Nama kamu siapa?”

Nana, sudah kan?” Jengkel

“Kalau nomor HP kamu?”

Hah?” Kaget.

“Apa telingamu bermasalah”

“Kak Dian gak terkena pelet juga kan? Liat deh aku ini, udah item, pendek, mungil lagi. Serius kak mau minta nomorku?” Cerocos Nana yang tidak jelas malah membuat Dian tersenyum.

“Iya”

Hah? Beneran? Kurasa mata kakak harus mendapatkan perawatan deh,” Saran NAna seraya meraih ponsel yang ada di tangan Dian lalu memasukkan nomor kontaknya.

“Itu nomorku” Kata Nana sambil mengembalikan.

Nana tidak sengaja melihat jam tangan Dian pun langsung menariknya untuk melihat sudah jam berapa.

“Mampus gue” Sambil memukul jidatnya pelan. Nana pun langsung pergi ke ruang kelas tanpa berpamitan dengan Dian.

Flash on

Sementara itu Dian terus mondar mandir di depan ruang kelas Nana. Sudah lewat satu jam tetapi Nana belum terlihat juga. Berulang kali dia menelpon Nana tetapi tak ada jawaban darinya.

“Hey Dian, jadi kan ke acara pameran?” Tanya seorang temannya yang kebetulan lewat.

“Jadi kok. Nanti nyusul” Kata Dian normal untuk menyembunyikan kekhawatirannya.

Cerita Pendek Cinta Sedih: Nana Kecelakaan

Setelah berusaha berulang kali menelpon, akhirnya Nana pun menelepon balik.

“Halo, Kamu dimana? Kenapa sejak tadi gak diangkat?” Tanya Dian dengan nada marah. Akan tetapi omelannya berhenti saat yang menjawab bukan Nana.

“maaf, ini siapa?”

“…”

“apa? Kecelakaan?”

“baik saya akan segera kesana” Langsung bergegas menuju parkiran.

Lima belas menit Dian sampai di rumah sakit. Langsung saja dia memarkirkan motornya dan berlari menuju ruang ICU. 

Sesampainya di ruangan, Diam terpaku melihat tubuh mungil Nana yang dipasangkan alat-alat penunjang kehidupan. 

Suara monitor pun terdengar menyakitkan. Ditambah dengan wajah pucat Nana yang tidak sadarkan diri membuatnya semakin menyakitkan.

“Hai” Sapa Dian berat namun tidak ada jawaban dari Nana.

Dian terus memandang wajah ulfa dengan sedih. Wajah yang biasanya  ceria dan menenangkan hatinya, sekarang diam tanpa kata.

Nana perlahan membuka matanya dan melihat Dian disampingnya membuatnya tersenyum kecil.

“Kak Dian?” Panggil Nana lirih

“Kamu sudah sadar, Na? Aku panggilkan dokter ya.”

“Aku minta maaf, Kak. Jujur aku sayang banget sama kak Dian” Ucap Nana kembali memejamkan matanya.

Pertahanan hati Dian pun runtuh dan mengalirkan air mata dengan begitu derasnya setelah mendengar ucapan Nana. Perlahan Dia mencium kening Nana hingga membuat Nana tersenyum.

Cerita Pendek Cinta Romantis: Nana Pergi Selamanya

Tak lama setelah itu keluarga Nana pun datang. Tak lama setelah itu terdengar suara nyaring dari monitor yang menunjukkan garis lurus pertanda Nana sudah tiada.

Dian hanya bisa meratapi kepergian Nana. Dia pun memandang kotak kecil berisi cincin yang akan digunakan untuk melamarnya nanti di acara pembukaan pameran yang diadakan oleh universitas mereka.

Waktu pemakaman telah tiba. Dian pun melangkah mengiringi pemakaman Nana. Banyak keluarga, teman, saudara dan tetangga Nana yang turut mengiringinya.

Dengan air mata yang masih mengalir dan tatapan kosong pada orang-orang di depannya, ingatan memorinya berputar kembali saat pertemuan pertamanya dulu.

Dia pun kembali teringat dengan sikapnya yang selalu mengerjainya, baik saat di telepon maupun saat bertemu di kampus.

Dian pun kembali meneteskan air mata saat melihat batu nisan bernama Fajriana.

“Kenapa Na, saat aku ingin menyatakan keseriusanku padamu, malah kamu pergi meninggalkanku selamanya. Aku sangat berharap kita selalu bersama”, batin Dian pilu.

Dian terus menatap batu nisan Nana hingga semua orang pergi meninggalkannya. Diusapnya air mata di pipinya lantas berlutut di samping makam Nana seraya berkata: “terima kasih, Na”

“Aku mencintaimu, aku sangat menyayangimu” sambil menahan tangisnya. Setelah itu Dia pergi meninggalkan area pemakaman dengan hati yang remuk redam.

Nah itu tadi cerita pendek cinta yang menarik untuk dijadikan referensi. Tetap setia, jangan suka datang dan pergi dari hati seseorang sesuka hati. Itu tidak baik. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply