Apa itu Bloatware? Contoh dan Cara Menghapusnya

Apa itu bloatware? – Bagi pengguna smartphone, seperti merk Xiaomi, Vivo, Oppo, Infinix, realme dan Samsung pastinya sudah tidak asing dengan bloatware yang terinstal di ponsel. Sebenarnya bukan hanya di HP saja, tapi bloatware juga sering kalian temukan di Windows 10 dan 11.  

Biasanya aplikasi bawaan atau android bloatware mencakup software asli dari produsen ponsel. Misalnya yang sering ditemui di HP Xiaomi yaitu Mi Store dan Onenote di Windows.

Berbagai macam aplikasi bawaan ini pada umumnya sangat jarang digunakan dan hanya membuat memori internal cepat penuh. 

Aplikasi bawaan yang jarang atau bahkan tidak pernah dipakai, membuat pengguna ingin menghapus aplikasi bawaan karena merasa mengganggu kinerja ponselnya.  

Lantas apa itu bloatware? Apakah aplikasi tambahan di smartphone baik Android dan Apple serta di PC boleh dan aman dihapus? Selengkapnya berikut ini ulasannya.

Apa itu Bloatware?

Apa itu Bloatware Apa itu Bloatware

Bloatware adalah sekumpulan aplikasi bawaan yang sering dianggap tidak memiliki banyak manfaat sehingga membuatnya jarang atau bahkan tidak pernah digunakan oleh pengguna dan membuat memori ponsel cepat penuh.

Kumpulan aplikasi bawaan ini akan muncul saat menyalakan smartphone atau tablet, atau komputer pertama kali.

Ada aplikasi yang sepenuhnya dapat dihapus, tapi ada juga yang hanya dapat dinonaktifkan saja. Adapun menghapus atau menonaktifkan aplikasi yang jarang atau bahkan tidak digunakan akan sangat bermanfaat agar memori dan kinerja ponsel tidak lemot. 

Tujuan Bloatware

Apa itu Bloatware Tujuan Bloatware

Pada umumnya, vendor memasang aplikasi bawaan pada perangkat untuk tujuan tertentu, seperti menambah nilai TKDN, atau karena kontrak dengan pihak ketiga.

Vendor menyebut aplikasi tambahan ini dengan “fitur tambahan” yang seharusnya berguna bagi pengguna. Akan tetapi pada kenyataannya, aplikasi bawaan hanya sedikit yang memberikan manfaat nyata.

Mengapa Bloatware Tidak Disukai?

Apa itu Bloatware Mengapa Bloatware Tidak Disukai

Aplikasi tambahan atau Bloatware Xiaomi sering dianggap sebagai aplikasi yang sia-sia dan mengganggu. Adapun alasan mengapa orang membenci aplikasi bawaan adalah sebagai berikut:

1. Merupakan Aplikasi Mubazir

Aplikasi tambahan akan memakan tempat pada memori internal perangkat. Misalnya saja ada 3 aplikasi bawaan dengan ukuran sekitar 50 MB, maka akan ada ruang penyimpanan sebesar 150 MB yang terbuang sia-sia.

Daripada ruang penyimpanan terbuang percuma, akan lebih baik jika digunakan untuk memasang aplikasi yang lebih berguna bagi pengguna.

2. Membuat Ruang Penyimpanan “Kembung”

Istilah “bloatware” berasal dari “kembung”. Penggunaan istilah ini cukup menggambarkan bagaimana aplikasi tak berguna ini membuat ruang penyimpanan menjadi penuh.

Munculnya istilah ini karena di masa lalu, ruang penyimpanan perangkat sangatlah terbatas. Alhasil aplikasi bawaan saat itu sangat dibenci dan bahkan hingga sekarang.

3. Dianggap sebagai Aplikasi Pengganggu

Ada beberapa aplikasi tambahan yang akan menampilkan notifikasi tidak penting, seperti penawaran untuk menginstal aplikasi atau menampilkan iklan.

Notifikasi yang tak penting ini tentu akan mengganggu pengguna dan membuat user ingin menghapus aplikasi bawaan tersebut.

Dampak Bloatware pada Perangkat

Apa itu Bloatware Dampak Bloatware pada Perangkat

Adanya aplikasi bawaan bukan hanya mempengaruhi memori perangkat, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan perangkat.

Aplikasi tambahan yang berjalan di latar belakang akan membuat kinerja perangkat menurun, perangkat melambat karena karena menghabiskan sumber daya seperti memori dan CPU.

Selain itu ada beberapa aplikasi tambahan yang memiliki memiliki akses ke data pribadi pengguna dan dapat membahayakan keamanan perangkat PC atau HP kalian.

Bloatware yang Bermanfaat?

Apa itu Bloatware Bloatware yang Bermanfaat

Walau mayoritas aplikasi tambahan dianggap sebagai software yang tidak berguna, ada beberapa aplikasi yang bermanfaat, seperti catatan, memo, dan to-do list.

Hanya saja tidak semua orang memanfaatkan aplikasi bermanfaat ini, sehingga tetap dianggap sebagai aplikasi bawaan.

Cara Mendeteksi Bloatware

Apa itu Bloatware Cara Mendeteksi Bloatware

Pada umumnya aplikasi bawaan mudah diidentifikasi oleh pengguna. Aplikasi tambahan tersebut nampak jelas di perangkat. Adanya aplikasi bawaan akan membuat kinerja perangkat menjadi menurun, misal membuat HP menjadi lebih lemot hingga masalah penyimpanan. 

Bukan hanya smartphone Android saja, tapi aplikasi tambahan ini juga kerap kalian temukan di berbagai perangkat lain, seperti di Windows, Mac, hingga iOS. 

Istilah bloatware pertama kali muncul 1990-an. Pada saat itu, perusahaan perangkat lunak membuat perjanjian dengan produsen untuk menginstal produk mereka di PC. 

Tujuan kerjasama ini adalah agar produsen perangkat dapat meningkatkan nilai jualnya dengan cara menyertakan perangkat lunak tambahan yang dianggap berguna. 

Akan tetapi di beberapa kasus, software ini adalah versi percobaan dan justru hanya memiliki sedikit manfaat bagi pengguna. 

Contoh Bloatware

Apa itu Bloatware Contoh Bloatware

Hampir semua perangkat, baik smartphone seperti merk Samsung, Xiaomi, Vivo maupun komputer Windows memiliki aplikasi tambahan. 

Di smartphone, aplikasi bawaan termasuk dalam bagian antarmuka pengguna (UI) mereka.

Contoh aplikasi bawaan HP seperti aplikasi berita, aplikasi toko (selain Google Play Store), dan aplikasi peramban atau game.

Demikian juga komputer Windows, kalian akan menemukan aplikasi Microsoft seperti Microsoft Teams, Mail, dan Kalender, atau aplikasi pihak ketiga dari produsen perangkat. 

fenomena aplikasi tambahan di komputer maupun PC ini lazim terjadi. Kalian tenang saja karena aplikasi tambahan tersebut tidaklah selalu buruk. Bahkan terkadang kalian juga mungkin akan menggunakan beberapa atau bahkan semua aplikasi jika dirasa cocok.

Akan tetapi jika kalian tidak menggunakan aplikasi pra-instal di smartphone dan PC Windows, ada opsi untuk menghapusnya.

Bolehkah menghapus bloatware? 

Apa itu Bloatware Bolehkah menghapus bloatware

Tidak ada masalah saat kalian menghapus aplikasi bawaan di perangkat Android maupun PC. Hanya saja, menghapus aplikasi tambahan dari ponsel Android bisa jadi lebih sulit daripada menghapus instalan aplikasi tambahan di PC.

Umumnya aplikasi tambahan di Android hanya bisa dinonaktifkan saja dan satu-satunya cara untuk benar-benar menghapus sistem aplikasi bawaan adalah dengan melakukan root pada ponsel. 

Akan tetapi ada resiko yang cukup membahayakan ponsel saat kalian melakukan root. Karena itulah ada baiknya kalian menonaktifkan aplikasi bawaan saja. 

Walau tak sepenuhnya hilang, setidaknya aplikasi tambahan tidak berjalan ponsel Android dan juga tidak menghabiskan sumber daya sistem. 

Jika memungkinkan, kalian bisa uninstall aplikasi tambahan dari perangkat kalian. Akan jika tidak dapat dihapus, kalian bisa nonaktifkan agar tidak berjalan di latar belakang.

Selain itu, kalian juga bisa melakukan rooting pada perangkat. Rooting pada perangkat berarti memberikan akses penuh ke sistem operasi Android, memungkinkan penghapusan aplikasi bawaan. Langkah yang satu ini cukup beresiko karena perangkat rawan terkena virus dan juga dapat membatalkan garansi perangkat.

Setelah melakukan rooting, kalian bisa memasang ROM Custom. ROM kustom adalah sistem operasi Android yang telah dimodifikasi untuk berbagai macam tujuan, salah satunya berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi aplikasi bawaan.

Sebelum mengganti ROM resmi, pastikan perangkat kalian sudah memenuhi spek dan juga kalian harus paham akan resikonya sebelum memasang ROM kustom. Kalian bisa menyimak penjelasan resiko mengganti ROM resmi dengan ROM modifikasi di bawah ini:

Cara Mengatasi Bloatware

Apa itu Bloatware Bolehkah menghapus bloatware

Berikut ini cara mengatasi bloatware di perangkat ponsel dan PC:

1. Cara menghapus bloatware di Ponsel Xiaomi, Infinix, Samsung 

Cara uninstall aplikasi di berbagai merk HP sebenarnya tidak jauh beda. Sebagai contoh, bosmeal akan memberikan cara menghapus bloatware di HP Xiaomi:

  • Pertama masuk ke “Setting” atau “Pengaturan” 
  • Selanjutnya pilih “Aplikasi” 
  • Kemudian kalian pilih “Kelola Aplikasi” 
  • Langkah selanjutnya pilih menu “Uninstal” 
  • Kemudian kalian cari dan pilih aplikasi bawaan yang tidak pernah atau jarang kalian gunakan (misalnya: Mi Credit) 
  • Klik “Uninstal” 

Selain menggunakan cara di atas, masih ada cara yang lebih praktis untuk menghapus aplikasi. Kalian bisa menyimaknya dengan menonton video di bawah ini:

2. Cara Uninstall Bloatware di Komputer Windows 10 dan 11

Aplikasi bawaan adalah program atau aplikasi yang tidak diinginkan di perangkat kalian yang dapat mempengaruhi kinerja, ruang penyimpanan, dan lainnya. Kalian dapat menghapus aplikasi bawaan di PC Windows dengan cara berikut:

  • Pertama kalian menu mulai (logo Windows) lalu klik Semua aplikasi di sudut kanan atas.
  • Selanjutnya kalian gulir daftar aplikasi atau ketik aplikasi di bilah pencarian untuk menemukannya.
  • Langkah selanjutnya klik kanan aplikasi yang akan di hapus lalu pilih Uninstall.
  • Setelah itu klik uninstall untuk menghapus aplikasi

Apabila langkah di atas masih belum bisa mengatasi, kalian bisa reset penuh OS. Kalian dapat menggunakan Alat Reset Windows 11 untuk mereset penuh OS dan mengembalikan PC ke keadaan semula, tanpa aplikasi bawaan.

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat terkait apa itu bloatware, dampak, contoh dan cara mengatasinya.

FYI, dengan menghapus aplikasi tambahan yang jarang atau tidak digunakan sama sekali, maka kalian akan dapat meningkatkan kinerja perangkat dan menjaga keamanan data pribadi. Jadi, tunggu apalagi, segeralah ambil tindakan sekarang juga!

Leave a Reply