Contoh Dialog Interaktif – Isu-isu terkait pemerintahan dan kehidupan sosial selalu menarik untuk dibahas. Topik-topik tersebut seringkali menjadi tema pembicaraan di mana saja, baik di tongkrongan warung kopi, media sosial, maupun menjadi suguhan dalam forum-forum diskusi.
Untuk menggali informasi lebih banyak dan lengkap mengenai isu-isu tersebut, ada baiknya Anda sering mendengarkan pendapat para tokoh ahli. Caranya adalah dengan menyimak dialog interaktif yang biasanya disiarkan di media elektronik, baik radio maupun televisi.
Pengertian Dialog Interaktif
Secara bahasa, dialog berarti percakapan, atau karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. Sedang interaktif berarti sifat antarhubungan atau dua kutub yang saling aktif melakukan aksi.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa dialog interaktif adalah percakapan yang berlangsung dengan melibatkan narasumber dan para pendengar sekaligus. Narasumber berdialog, sementara para pendengar dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan terkait tema yang sedang dibahas.
Karena melibatkan narasumber dan penonton dengan berbagai macam sudut pandang, otomatis dialog interaktif dapat menyajikan pembahasan secara lebih komprehensif. Dengan harapan dapat menghasilkan kesimpulan atau solusi terbaik dari sebuah permasalahan.
Unsur-Unsur Dialog Interaktif
Dialog interaktif, terutama dalam forum yang bersifat resmi, memiliki beberapa unsur yang wajib dipenuhi. Setiap unsur memegang peranan penting dalam berlangsungnya program dialog, hingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Unsur tersebut meliputi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, yaitu 5W dan 1H (what, who, when, where, why, dan how).
- What berarti apa, yaitu tema atau pokok bahasan utama yang diangkat dalam dialog interaktif.
- Who berarti siapa saja tokoh yang terlibat di dalamnya, baik narasumber maupun audiens.
Narasumber haruslah tokoh yang memiliki pemahaman menyeluruh tentang tema pembahasan. Audiens pun sebaiknya berkepentingan atau berhubungan dengan topik bahasan.
- When dan where merupakan waktu dan tempat pelaksanaan dialog.
- Why adalah alasan atau tingkat urgensi dari pelaksanaan dialog.
- How adalah susunan proses pelaksanaan dialog interaktif agar dapat memperoleh hasil yang diinginkan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Dialog Interaktif
Forum umum seperti dialog interaktif tentunya akan melibatkan banyak tokoh masyarakat dari berbagai macam latar belakang. Bukan hanya latar belakang sosial, melainkan juga kepentingan yang menjadi alasan mereka mengikuti aktivitas tersebut.
Keberadaan moderator juga menjadi salah satu unsur penting dalam dialog interaktif. Sosok ini berperan sebagai pemandu dan pengatur alur jalannya dialog. Bisa juga sebagai pencatat dan pengambil kesimpulan dari dialog interaktif yang berlangsung.
Dialog interaktif selalu disertai dengan agenda tanya-jawab antara pendengar atau penonton dengan narasumber, melalui panduan dan arahan dari moderator. Dengan begitu, semakin banyak informasi yang bisa digali untuk merumuskan kesimpulan.
Peserta dialog sebaiknya memiliki pengertian yang sama terhadap tema permasalahan yang diangkat. Dalam berdialog, semua pihak dapat menyampaikan pendapat secara terbuka, jujur, dan jelas. Tanpa ada unsur manipulasi, apalagi merendahkan pendapat yang berbeda darinya.
Selayaknya diskusi dalam musyawarah, dialog interaktif ditujukan agar menghadirkan solusi untuk kebaikan bersama. Maka, penting bagi penyelenggara dialog interaktif untuk melakukan seleksi ketat terhadap para peserta untuk menjamin kegiatan berjalan kondusif.
Komentar dalam Dialog Interaktif
Komentar dalam dialog interaktif biasanya dikemukakan oleh pendengar. Ini merupakan pendapat subjektif dari pendengar, baik mengenai tema pembahasan maupun respons atas uraian informasi dari narasumber.
Tentu saja setiap peserta wajib mengomunikasikan komentarnya secara beradab, dengan tidak memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Lebih baik lagi jika disertai dengan fakta akurat, dasar pemikiran yang logis, serta mengutarakan permasalahan secara objektif.
Aspek-aspek tersebut bisa muncul apabila pemberi komentar memahami betul tema dialog interaktif. Pendapat tersebut biasanya, meliputi seberapa pentingnya tema yang diangkat, relevansi pembahasan, atau tanggapan terhadap pendapat narasumber.
Cara Menyimpulkan Dialog Interaktif
Dialog interaktif diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan atau solusi dari suatu permasalahan. Pada dasarnya, perumusan kesimpulan ini merupakan tugas dari moderator atau tim khusus yang disiapkan oleh penyelenggara dialog.
Namun, tidak menutup kemungkinan setiap pihak yang terlibat mengambil kesimpulan sendiri-sendiri. Apabila Anda menjadi peserta dialog interaktif dan ingin mencoba menyusun kesimpulan hasil diskusi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
Sejak awal Anda perlu menyiapkan alat tulis untuk mencatat poin-poin penting yang diutarakan narasumber dan peserta lain. Bila perlu dan diperkenankan, Anda bisa merekam jalannya dialog interaktif secara menyeluruh untuk dianalisis kemudian.
Peralatan tersebut hanya menjadi media pendukung dari proses perumusan kesimpulan. Yang lebih penting lagi adalah Anda harus memahami betul mengenai tema permasalahan dalam dialog.
Penting bagi Anda untuk mencatat pertanyaan kritis dari moderator dan peserta dialog. Juga menyimak dengan saksama jawaban-jawaban yang diutarakan narasumber. Tidak ketinggalan sudut pandang dari peserta yang menyampaikan komentarnya terkait tema dialog.
Perhatikan pula bahwa tidak semua pendapat akan relevan dengan tema bahasan. Anda harus pintar-pintar melakukan seleksi. Maka, hal terpenting kala mengambil kesimpulan adalah sejauh mana akurasi Anda dalam mencermati berbagi informasi yang muncul dalam proses dialog.
Contoh Dialog Interaktif TV One
Berikut adalah contoh dialog interaktif yang ditranskripsikan dari program Kabar Petang TV One tahun 2014, dengan sedikit modifikasi. Dialog ini membahas tentang kabar pencalonan Rhoma Irama sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa pada Pemilu 2014 lalu.
Dua orang pembawa berita TV One berperan sebagai moderator. Sementara, narasumber di sini adalah Rhoma Irama dan Yunarto Wijaya, seorang pengamat politik sekaligus pimpinan konsultan politik, Charta Politika.
Peserta dialog adalah para pemirsa TV One yang diberi kesempatan untuk mengutarakan komentar dan tanggapan melalui sambungan telepon interaktif. Berikut hasil transkrip dari dialog interaktif tersebut.
Pembawa berita: “Apakah Anda tidak merasa dimanfaatkan saja oleh PKB, karena merupakan sosok artis yang memiliki banyak penggemar? Atau Anda tetap percaya diri bahwa PKB benar-benar membutuhkan Anda?”
Rhoma Irama: “Berarti saya ‘someone’ bukan ‘no one’. Kalau memang bisa bermanfaat buat bangsa ini, berarti saya bisa memenuhi tugas dari Tuhan sebagai manusia. Namun, saya sudah lama mengenal Cak Imin (Muhaimin Iskandar, pimpinan PKB). Saya tidak melihat beliau main-main.”
Pembawa berita: “Apakah Anda menilai ini realistis atau tidak?
Rhoma Irama: “Yang mengatakan itu adalah ketua umum. Why not? Saya siap jadi presiden dan memimpin negeri ini. Karena saya selama ini sering berkhotbah dan tabligh akbar yang dihadiri ribuan umat. Tidak ada orang yang berpengalaman memimpin negara, kecuali calon pernah menjabat. Namun, untuk menjadi presiden, harus ada syarat mutlak, yaitu jiwa kepemimpinan.”
Penelepon 1: “Saya mengomentari Bang Haji, kalau bisa tidak usah menjadi calon. Nanti suaranya hanya dimanfaatkan oleh PKB. Jangan sampai Bang Haji diolok-olok jadi presiden dangdut, malu. Begitu, terima kasih.”
Rhoma Irama: “Jangan suka menghina orang, karena bisa jadi orang yang Anda hina adalah orang yang baik untuk Anda. Saya lebih baik dihina orang daripada saya yang menghina orang.”
Penelepon 2: “Saya caleg dari PKB. Sebenarnya pencalonan Bang Haji ini ideal untuk masa sekarang. Karena sekian banyak calon yang ikut sebagai capres ini saya anggap kurang memikirkan bangsa dan negara. Sementara, Bang Haji selalu memberikan pencerahan masyarakat, melalui khotbah dan lagu-lagunya. Dan saya setuju dengan pencalonan Bang Haji sebagai capres.”
Yunarto Wijaya: “Menurut saya, sebaiknya kabar pencalonan ini tidak perlu ditanggapi terlalu serius. Dalam survei, PKB hanya memiliki total suara 4–6%, sementara undang-undang hanya memperbolehkan pengusungan calon dari partai yang memiliki suara 20–25%. Dan sampai saat ini, belum ada partai lain yang menyebut nama Bang Haji.
Artinya, ini masih wacana. Kemudian, jangan kita terjerumus dalam perdebatan politik infotainment, yang berkaitan dengan Bang Haji dan kapabilitasnya menjadi presiden. Ini masih jauh sekali.”
Pembawa berita: “Kalau Filipina bisa punya Estrada, kenapa Indonesia tidak bisa punya Rhoma Irama.”
Yunarto Wijaya: Saya tidak menolak kemungkinan artis yang bisa menjadi presiden. Saya tidak berbicara latar belakang seorang pedangdut. Saya malah menolak pernyataan kalau mengaitkan latar belakang pedangdut menjadi seorang presiden.
Namun, ini sifatnya masih mentah karena seperti diketahui bahwa Bang Haji harus mencapai angka 20%. Hasil survei nama Bang Haji baru mencapai angka 3–4%, sementara PKB hanya 4–5%. Tentunya ini masih jauh dari kata positif.”
Pembawa berita: “Nah, berarti bisa dibilang bahwa wacana ini sebenarnya tidak realistis. Terutama jika dilihat hasil analisis Mas Toto (Yunarto Wijaya) berdasarkan fakta dan angka-angka yang disebutkan tadi. Namun, dalam politik, segala hal bisa berubah. Jadi, kita lihat saja nanti.”
Nah itu tadi contoh dan tips penting dalam melakukan dialog interaktif. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasan kalian. Untuk menambah pengetahuan, ada baiknya kalian juga membaca:
- Jenis teks prosedur
- Verba material dan verba tingkah laku teks prosedur
- Contoh verba transitif dan intransitif
- Contoh penggunaan huruf kapital yang benar